Dibangun Dalam 24 Jam, Restoran D’Colonel Andalkan Ayam Kampung

Suasana pembukaan perdana Restoran D'Colonel di Bogor.

Bogor – Satu lagi restoran yang dikenal dengan D’Colonel hadir dengan konsep yang cukup unik. Ruang utama restoran mengusung bangunan mirip dengan kandang ayam modern dengan bahan-bahan berkualitas dan memberikan kenyamaman bagi pengunjung. Selain itu, pembangunannya memakan waktu selama satu hari satu malam.

Menurut pemilik D’Colonel, Cecep Muhammad Wahyudin, konsep unik tersebut untuk mengajak pengunjung merasakan sensasi dalam kandang ayam modern. Bisa dikatakan pengunjung makan daging ayam di kandang ayam. Untuk diketahui, modifikasi dilakukan dengan teknologi Jerman dan pembangunannya dengan cara Sangkuriang.

Baca : Mandatori Minyak Goreng Kemasan Mulai Berlaku 1 Januari 2020

“Kami juga memiliki ahli infrastruktur kandang ayam. Pembangunan restoran juga menggunakan teknologi dari Jerman,” jelasnya di sela-sela pembukaan perdana D’Colonel, Minggu (10/6).

Menurut alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, cara melakukan pembangunan restoran selama 24 jam juga merupakan sebuah terobosan yang merupakan keunikan tersendiri. Proses pembangunan seluas 218 meterpersegi dengan tenaga pekerja 80 orang dimulai pada Sabtu (9/6) pukul 09.00 WIB dan berakhir pada Minggu (10/6) pukul 09.00 WIB. Hal tersebut dilakukan karena D’Colonel ingin memberikan sesuatu berbeda kepada masyarakat Indonesia, khususnya Kota Bogor.

Sejumlah ucapan selamat dari para sahabat dan mitra.

Cecep mengatakan D’Colonel mengembangkan brand lokal yang merupakan keunggulan yang didukung peternakan dengan tingkat higienis dan kualitas terjamin.  Bagi pengunjung yang penasaran bisa mampir ke Jl Pandu Raya (Jl Achmad Adnawijaya), Tegal Gundil, Bogor Utara, Kota Bogor.

Baca : Mengapa Pedagang Pasar Pernah Memprotes Aplikasi Etanee?

Direktur Utama D’Colonel, Angga D Bachtiar, mengatakan selain memiliki restoran, pihaknya juga memiliki sarana produksi ayam dengan kandang berteknologi modern khusus ayam kampung.
“D’Colonel menyajikan makanan ayam kampung yang mudah dimakan karena beberapa olahannya dengan penyajian daging mudah terkelupas dari tulang,” ujarnya.

Dikatakan, pengenalan menu sangat penting agar semakin dikenal masyarakat. Saat ini, disediakan berbagai olahan murni ayam kampung dengan berbagai variasi. “Kami menyediakan berbagai bentuk ayam kampung dengan sambal alami dari cabai jablay,” katanya.

Cecep berharap, gebrakan yang dilakukan pihaknya dapat mengajarkan masyarakat Indonesia untuk mencintai produk Indonesia. Apalagi, D’Colonel mempunyai menu yang khas dan dibuat nyeleneh.

“Mudah-mudahan kami diterima masyarakat serta bisa mengembangkan dan membangun banyak restoran di Indonesia,” pungkasnya.

Ketika ditanya mengapa diberi nama D’Colonel, Cecep mengatakan dirinya menyukai militer dan pangkat tertinggi dalam dedikasi tentara adalah kolonel, sementara pangkat jenderal adalah hadiah. [KP-03]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*