JEMBER, SP – Kabupaten Jember menjadi salah satu daerah lumbung pangan dan sentra produksi beras, tidak hanya untuk Jawa Timur, namun juga tingkat nasional. Ini terbukti dengan selalu surplusnya produksi beras setiap tahun dan sejumlah perusahaan penggilingan beras setempat selalu mengirim beras ke luar daerah.
Tidak hanya itu, kabupaten yang berjuluk “Kota Tembakau” itu menjadi salah satu daerah penyokong utama kekuatan ketahanan pangan yang didukung dengan lahan pertanian dan perkebunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2022 tercatat luas panen padi mencapai sekitar 118,49 ribu hektare dengan produksi sebesar 607,37 ribu ton gabah kering giling, yang jika dikonversikan menjadi beras, maka produksinya mencapai 350,71 ribu ton.
Di era kepemimpinan Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Wakil Bupati M. Balya Firjaun Barlaman yang sejak dilantik pada 26 Februari 2021 telah berkomitmen memprioritaskan pertanian seiring dengan mayoritas penduduknya adalah petani.
Berbagai upaya mewujudkan ketahanan hingga kedaulatan pangan terus dilakukan dengan beragam inovasi agar sektor pertanian dan perkebunan tetap jadi primadona masyarakat.
Upaya itu, dimulai dari gerakan penggunaan pestisida hayati ramah lingkungan dengan sentuhan teknologi meningkatkan kesuburan tanah yang mulai berkurang akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, penetapan lahan pertanian abadi 86 ribu hektare, hingga pembuatan pabrik pupuk organik.
Tidak hanya itu, sektor pertanian selalu menjadi skala prioritas dalam nota pengantar pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jember setiap tahunnya karena sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah bertani dan berkebun.
Sektor pertanian menjadi sektor unggulan dan pemegang peranan penting dalam perekonomian di Kabupaten Jember karena penyumbang ekonomi terbesar didominasi oleh sektor pertanian, perhutanan, dan perikanan sebesar 26,91 persen pada tahun 2022.
Tidak heran jika Bupati Hendy getol memberikan perhatian utama terhadap sektor pertanian dari hulu hingga hilir, bahkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan Jember telah ditetapkan sebagai daerah swasembada dan ketahanan pangan pada tahun 2022.
Khofifah memberikan penghargaan Bupati Jember karena Jember terpilih sebagai juara dalam peningkatan ketersediaan bahan pangan dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia pada Oktober 2022.
Pabrik Pupuk Organik
Untuk menjaga sektor pertanian tetap menjadi primadona dan kedaulatan pangan terjaga, tentu faktor kecukupan pupuk juga harus dipertimbangkan karena keterbatasan subsidi dari pemerintah pusat.
Pemkab Jember mengalokasikan anggaran Rp 4,2 miliar dalam APBD tahun 2023 untuk membangun pabrik pupuk organik di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, namun pemenang lelang sanggup membangun dengan dana Rp 3,2 miliar.
Pabrik dengan produk pupuk yang diberi nama “Jempol” tersebut dibangun di atas tanah pemkab seluas 7,3 hektare, namun untuk pembangunan pabrik pupuk organik hanya dibutuhkan 3.000 meter persegi, sedangkan sisanya untuk uji coba pertanian, perikanan, dan peternakan yang ditargetkan selesai akhir tahun 2023.
Pupuk organik merupakan salah satu unsur vital dalam siklus pembangunan pertanian berkelanjutan, sehingga Bupati Jember sejak awal kepemimpinannya sudah gencar menyampaikan idenya membangun pabrik pupuk organik agar kabupaten berdaulat pangan.
Terobosan inovasi mengembangkan budi daya pertanian kelengkeng Jember Super (Jemsu) menjadi komoditas ekspor juga dilakukan, serta mendaftarkan sejumlah komoditas, seperti kopi dan durian, untuk dipatenkan sebagai komoditas dari Kabupaten Jember.
Pemkab Jember juga melakukan MoU dengan beberapa perguruan tinggi, yakni menggandeng Universitas Jember (Unej) dan Institut Pertanian Bogor (IPB), serta Pupuk Indonesia, agar hasil pupuk organik tersebut benar-benar berkualitas bisa meningkatkan produksi petani.
Wujud nyata membangun kedaulatan pangan di Jember adalah membangun pabrik pupuk organik lengkap yang akan didistribusikan kepada masyarakat secara gratis agar kehidupan para petani semakin sejahtera.
Mayoritas penduduk di Jember adalah petani, sehingga kebutuhan petani akan pupuk sangat banyak. Apabila tidak punya pabrik pupuk organik, maka target swasembada dan kedaulatan pangan akan sulit terwujud. Dengan program Jember Daulat Pangan diharapkan bisa mengembangkan sektor pertanian dari hulu hingga hilir, sehingga masyarakat dapat mandiri untuk mencukupi kebutuhan pangannya. Peran petani di Jember sangat strategis dalam menjaga ketahanan pangan, sehingga pemerintah daerah selalu siap mendukung bagi kemajuan para petani dengan membuat kebijakan strategis yang berpihak pada sektor pertanian.
Prestasi
Beragam kebijakan dari Pemkab Jember di sektor pertanian mendapat apresiasi dari berbagai pihak, seperti penghargaan yang diberikan Gubernur Jatim di bidang peningkatan ketersediaan pangan pada Hari Pangan Sedunia pada Oktober 2022.
Kabupaten Jember juga mendapat penghargaan Satyalencana Wira Karya pada rangkaian Pekan Nasional Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) di Sumatera Barat pada Juni 2023.
Bupati Hendy merupakan satu-satunya kepala daerah di Jawa Timur yang meraih penghargaan Satyalencana Wira Karya karena dinilai berhasil dalam membangun sektor pertanian dan perikanan di daerahnya.
Pada Jumat (15/12/2023) di Surabaya, Hendy juga meraih penghargaan sebagai kepala daerah inovator peningkatan ketersediaan pangan di Jawa Timur dalam Anugerah Antara Jatim 2023 yang diberikan langsung oleh Direktur Utama Perum LKBN Antara Akhmad Munir.
Pemkab Jember dinilai memiliki solusi dalam memenuhi kebutuhan pupuk para petani dan mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi. Berbagai penghargaan yang diperoleh Jember tentu tidak menjadikan suami Kasih Fajarini itu berpuas diri, namun semakin menjadi pelecut untuk semangat bekerja lebih baik lagi dalam melayani masyarakat. [Ant/KP]
Be the first to comment