Pengolahan Singkong di Bogor Kesulitan Bahan Baku

Singkong kupas yang siap dijadikan gaplek.

Bogor – Permintaan dan ketersediaan bahan baku untuk pengolahan singkong di wilayah kota dan kabupaten Bogor semakin terbatas. Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah usaha pengolahan harus mengurangi aktivitas dan produksi, seperti gaplek dan tapioka.

Gahara, salah satu pelaku usaha pengolahan singkong menjadi gaplek di kawasan Ciluar, Bogor, mengatakan pasokan singkong semakin berkurang sejak bulan Februari silam. Hal itu menyebabkan harga bahan baku singkong pun terus meningkat. Hingga awal Juni lalu, harga singkong kupas untuk olahan gaplek sudah mencapai Rp 1.000-1.100 per kilogram (kg).

Padahal, sejak Agustus hingga Desember 2017 lalu, ketersediaan singkong sangat mencukupi dan harga masih berkisar sekitar Rp 600 – 700 per kg. “Sekarang ketersediaan singkong makin sedikit dan harganya pun mahal,” ujar Gahara, beberapa hari lalu.

Menurut dia, keterbatasan bahan baku singkong untuk gaplek dari Bogor sehingga perlu mencari pasokan dari wilayah Sukabumi dan Cianjur. Sekalipun harga di luar Bogor lebih murah namun beban biaya transportasi cukup tinggi sehingga menyulitkan para pelaku usaha.

“Beberapa pelaku usaha gaplek pun tidak lagi mengandalkan pasokan singkong dari petani, tetapi dari sisa hasil pengolahan kerupuk. Pembuatan gaplek untuk pakan ternak bisa diamil dari sisa olahan singkong,” katanya.

Beberapa waktu lalu, Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) mensinaylir kesulitan bahan baku singkong sudah menjadi fenomena umum di sejumlah daerah. Dalam catatan MSI, sejak satu dekade lalu, pengolahan gaplek dan pabrik pengolahan singkong menjadi tepung tapioka di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor sudah kesulitan bahan baku. Kondisi itu harus segera diatasi agar tidak bedampak luas pada aktivitas ekonomi masyarakat. Ketersediaan lahan semakin terbatas seharusnya perlu dilakukan terobosan agar usaha masyarakat tidak terhenti.

Sejak satu dekade silam, beberapa pabrik pengolahan singkong terus menurunkan kapasitas produksi. Salah seorang pemilik pengolahan singkong di Desa Pasir Jambu, Kec. Sukaraja, Kab. Bogor mengatakan jika tidak ada upaya strategis untuk meningkatkan pasokan singkong maka sejumlah perusahaan akan segera tutup. [KP-01]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*