Teknologi Diperbaharui, Aplikasi Etanee Tembus 2000 Transaksi

Bogor, Kabarpangan.com – Animo masyarakat pada aplikasi e-commerce produk pangan dan pertanian, Etanee, terus meningkat. Meski baru diluncurkan 22 Juni 2017 lalu, Etanee sudah menembus 2000 transaksi se-Indonesia.
“Transaksi melalui Etanee terus meningkat. Kami sudah menembus 2000 transaksi dan ini merupakan prestasi yang sangat memotivasi kami untuk lebih berkembang,” kata CEO Etanee Cecep M Wahyudin di Bogor, akhir pekan lalu.

Dia mengatakan, jumlah transaksi tersebut menunjukkan bahwa Etanee semakin banyak diminati masyarakat. Hal ini juga didukung dengan antusiasme reseller (agen-Red) melalui sejumlah stockist (gudang logistik) sebagai penopang operasional Etanee.

Dikatakan, pihaknya terus meningkatkan pelayanan dan memberikan kemudahan bagi customer yang menggunakan Etanee. Apalagi, sebaran dari aplikasi ini terus meningkat di seluruh Indonesia. Salah satu peningkatan pelayanan itu, kata Cecep, dengan memperbaharui teknologi yang digunakan dalam aplikasi Etanee.

“Kami juga terus memperbaharui teknologi Etanee sehingga semakin memudahkan pelayanan bagi customer,” ujarnya jebolan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Cecep menjelaskan bahwa pemutakhiran teknologi itu merupakan salah satu upaya yang dalam waktu dekat akan dikenalkan kepada masyarakat. Adapun langkah lain adalah memperluas jaringan dan melakukan integrasi sistem distribusi. Dalam jangka panjang diharapkan prinsip keadilan dalam rantai pasok pertanian bisa tercapai.

“Apa yang kami buat tidak semata mengejar keuntungan dari transaksi. Tetapi, bagaimana mendorong petani, peternak, atau produsen pangan lainnya agar memperoleh penghasilan yang layak. Animo masyarakat yang tinggi juga membuktikan bahwa semangat memajukan pertanian dalam arti luas direspons dengan baik sehingga bisa memperbaiki kesejahteraan petani dan peternak tersebut,” ujarnya.

Sebagai contoh, kenaikan harga daging ayam, khususnya tiap menjelang hari raya sangat merepotkan para ibu ibu rumah. Selain mahal, pasokannya pun sangat sulit. Ironisnya, para peternak pun tidak menikmati harga ayam yang sangat tinggi tersebut. [AF-02]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*