Pohon Langka Terancam, GNKPLN Terus Diperluas

Penanaman pohon langka di IPB Dramaga, Bogor.

Bogor, Kabarpangan.com – Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama DPP Himpunan Alumni (HA) IPB dan Regional Centre for Tropical Biology (SEAMEO Biotrop) aktif menggalakkan Gerakan Nasional Konservasi Pohon Langka Nusantara (GNKPLN). Aksi bersama itu dilakukan karena ancaman terhadap pohon langka di Indonesia semakin hari terus meningkat.

Peluncuran GNKPLN sendiri dilakukan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/9) yang dihadiri Rektor IPB Arif Satria dan Rektor Wageningen University Arthur P.J Mol. Kegiatan yang bersamaan dengan Dies Natalis IPB ke-56 ini juga dihadiri Ketua HA IPB Fathan Kamil serta Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PSKL KLHK) Bambang Supriyanto.

Arif mengatakan GNKPLN merupakan sesuatu yang mendesak dan penting untuk segera dilaksanakan. “Kalau kita terlambat melakukannya, Indonesia akan kehilangan aset ilmu pengetahuan yang tidak ternilai dan sangat berharga. Upaya yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan pohon langka di Indonesia adalah mempertahankan keberadaannya di alam dan melakukan rehabilitasi melalui penanaman ke seluruh pelosok Nusantara,” kata Arif.

Bambang mengatakan sangat mendukung dan siap berada di belakang GNKPLN yang sejalan dengan gerakan dari KLHK. Pihaknya siap memberikan bibit pohon untuk menjaga kelestarian pohon langka di seluruh Indonesia. “KLHK juga menyediakan dan siap memberikan bibit pohon buah dan pohon langka dan sudah tersebar di 50 titik di seluruh Indonesia. Setiap titik menyediakan dan memproduksi bibit sekira satu juta bibit,” tandasnya.
Dalam

keterangan tertulis akhir pekan lalu, DPP HA IPB menyebutkan ada empat ancaman nyata terhadap pohon langka di Indonesia. Empat ancaman itu adalah pemanfaatan berlebihan; habitat tumbuh pohon semakin terdesak akibat perkembangan penduduk dan sempitnya lahan; serta variasi genetik dan kualitas kesehatan pohon yang menurun. Selain itu, regenerasi pohon yang semakin sulit karena sulitnya penyebaran biji dan minimnya satwa yang membantu penyerbukan bunga karena rusaknya lingkungan dan habitat satwa penyebar.

Fathan Kamil mengatakan inisiasi GNKPLN ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2018 lalu sebagai wujud tanggung jawab menjaga ekologi dan keragaman biodiversitas Indonesia,.
“Uji coba tahun lalu berhasil. Sebanyak 15 ribu pohon sudah kita tanam,” ujarnya.

Tahun ini, lanjutnya, GNKPLN ini akan dilakukan di 20 daerah (titik) yang tersebar di Sumatera, Jawa, Nusa Tengara Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat. Di tiap titik, akan ditanam pohon langka nusantara di lahan seluas 2-10 hektare. Jadi, dalam 2-3 bulan setelahnya diharapkan ada 25-30 ribu pohon langka nusantara yang ditanam.

Adapun beberapa jenis pohon langka yang ditanam itu diantaranya Rasamala (Altingia excelsa Noronha), Eboni/Kayu Hitam (Diospyros celebica), Meranti Palembang (Shorea palembanica), Meranti Merah (Shorea selanica), Ulin/Bulian (Eusideroxylon zwageri Teijsm & Binn), Kruing gunung (Dipterocarpus retusus), Merbau (Insia bijuga), dan Takian/hopea (Hopea nigra). [KP-03]

kabarpangan.com // kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*