Serangan ASF, Filipina Musnahkan Ribuan Babi

Ilustrasi ternak babi tradisional.

Jakarta, Kabarpangan.com – Pemerintah Filipina memastikan wabah African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika telah menyebar ke negara tersebut. Hingga awal pekan ini, sebanyak 7.416 ekor babi di beberapa lokasi di Filipina telah dimusnahkan untuk mencegah penyebaran virus itu.

Menteri Pertanian Filipina William Dar mengatakan pada konferensi pers bahwa 16 dari 20 sampel darah yang dikirim ke laboratorium Inggris dinyatakan positif terdampak penyakit flu babi. Saat ini masih dilakukan tes lebih lanjut.

Seperti ditulis Pigprogress.net, William menjelaskan dari ribuan ekor babi yang dimusnahkan itu, sebagian dikubur dalam keadaan hidup. Hal itu dilakukan pada kawasan dengan radius satu kilometer dari lokasi yang terdeteksi virus. Flu babi Afrika menyebabkan kematian kawanan babi di sekitar tujuh desa dekat Manila, ibu kota Filipina. Pemerintah juga berencana membentuk lembaga untuk memastikan penyakit dan berbagai cara pencegahan yang komprehensif.

“Apa yang menimpa saat ini tidak kita ketahui di antara 35 jenis virus. Kami masih melakukan klarifikasi atas laporan dari daerah-daerah yang terdeteksi tersebut,” kata Dar di Manila, pekan lalu.

Sebelum menyerang Filipina, wabah ini juga telah menyebar di China, Kamboja, Mongolia, Hong Kong, Laos dan diduga sampai ke Korea Utara. Para ahli kesehatan hewan juga sepakat bahwa penyakit itu pasti akan menyebar lebih jauh ke wilayah lainnya.

Baca : Warga Sawah Besar Ikut Sosialisasi Daging Ayam ASUH

Sementara di Eropa, virus ASF telah masuk ke wilayah Georgia pada 2007 dan sejak itu menyebar ke seluruh Rusia. Sedangkan di Selatan, pemerintah Australia dikabarkan terus melakukan pencegahan, mengingat negara itu juga banyak mengonsumsi daging babi. Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertanian Federal Australia Bridget McKenzie mengatakan penyakit ini menyebar dengan cepat, dan parahnya tidak memiliki obat atau vaksin.

“Ini membunuh sekitar 80% babi yang terinfeksi dan kelihatannya satu dari empat babi di dunia akan dimusnahkan pada akhir tahun.” katanya.

Secara terpisah, Centre for Economic, Rural Development on Agriculture Sustainability (Cerdas) mendesak perlunya langkah-langkah antisipasi yang cepat untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
Cons JM Tukan yang juga Co-founder Cerdas menilai posisi Indonesia cukup rawan karena berdekatan dengan Filipina, kemudian bersebelahan dengan Australia. “Langkah-langkah antisipasi sangat perlu untuk mencegah serangan pada sentra-sentra ternak babi,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam pertemuan ASEAN Sectoral Working Group on Livestock di Bali pada April lalu, ASF menjadi salah satu topik penting yang dibahas. Selain perwakilan negara-negara ASEAN, pembahasan tersebut juga melibatkan mitra kerja ASEAN seperti yakni Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE). Saat itu, ASF telah menyebar di Mongolia, China, Vietnam dan Kamboja. [AF-05]

kabarpangan.com // kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*