Fokus Industri Pertanian, Ethiopia Bangun Taman Agroindustri Terpadu Ketiga

Bogor, Kabarpangan.com – Ethiopia tidak henti-hentinya mengembangkan pertanian sebagai penopang ekonomi negara tersebut. Selain meningkatkan produktivitas sejumlah komoditas, Pemerintah Ethiopia pun gencar membangun taman agroindustri sebagai upaya mendorong industri pertanian.

Seperti ditulis Newbusinessethiopia.com belum lama ini, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed meresmikan Bulbula Integrated Agro-Industrial Park pada Mei lalu. Taman agroindustri terpadu ketiga di negara kedua terbanyak populasi penduduk di Afrika tersebut menempati lahan seluas 271 hektare di Negara Bagian Oromia Barat.

Baca : Saus dan Wisata Kampung “Eksklusif”, Panen Singkong Rp 50.000 Per Pohon

Abiy dalam kesempatan itu menyebutkan Bulbula Integrated Agroindustry Park bertujuan untuk mengolah berbagai produk pertanian seperti memproses produk pangan, olahan buah-buahan, sayur, dan berbagai komoditas lainnya. Kawasan seluas hampir 300 hektare itu terletak di lokasi strategis antara Danau Langano and Danau Abiyata di Great Rift Valley. Selain sarana industri yang fokus pada pertanian, di lokasi itu ada juga perbankan, sistem pengolahan air dan limbah, klinik dan sarana kesehatan, kepolisian, pusat pelatihan training dan fasilitas pendukung lainnya.

“Ini untuk memodernisasi kemampuan pertanian kita agar lebih ditingkatkan melalui pengembangan agroindustri. Peresmian Bulbula Integrated Agroindustry Park ini menunjukkan visi kami untuk kemakmuran di sektor pertanian, untuk petani kami dan konsumen kami,” kata Perdana Menteri Abiy.

Bulbula, seperti ditulis miragenews.com, adalah salah satu dari lima taman agroindustri yang dibangun pemerintah Ethiopia di berbagai bagian negara bagian. Selain kawasan agroindustri, ada sekitar 13 kawasan industri yang dimiliki baik oleh pemerintah maupun swasta dengan fokus utama pada tekstil, pakaian jadi dan produk kulit.

Sebelumnya pada Februari lalu, berdasarkan The Economist Intelligence Unit 2020, indeks keberlanjutan pangan Indonesia menempati peringkat 60. Angka itu jauh di bawah negara yang bahkan dulu dikenal dengan isu kelaparan yakni Ethiopia di peringkat 27. Food sustainaility index menggambarkan pencapaian negara dalam keberlanjutan pangan dan sistem nutrisi yang dilihat dari aspek pertanian, limbah pangan, dan gizi. [KP-04] kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*