Serpong, KP – Potensi komoditas pertanian di Indonesia masih sangat besar untuk dikembangkan, salah satunya adalah jahe merah. Ekstraksi jahe merah sangat diperlukan oleh beberapa negara, terutama China. Namun, memerlukan pengembangan teringetrasi bersama petani untuk meningkatkan produksi jahe merah.
Hal itu dikatakan Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius dalam acara National Startup Agritech Conference 2018 di Convention Hall ICE, BSD City, Tangerang Selatan, Banten. Acara yang dibuka Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir tersebut merupakan rangkaian dari National Startup Summit (NSS) 2018 yang digelar mulai Selasa (6/2)-Kamis (8/2).
Dikatakan, permintaan ekstraksi jahe merah dari China masih sangat besar. Selama ini, Kalbe Farma bermitra dengan sejumlah petani untuk memproduksi jahe merah tersebut. Selain dengan petani, Kalbe juga menjalin kolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi, seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), untuk mengembangkan komoditas tersebut.
Dia yakin, IPB merupakan kampus dengan sejumlah potensi akademik diharapkan bisa mengembangkan potensi jahe merah tersebut. Hal itu bisa menjadi komoditas unggulan untuk diekspor ke bebagai negara. “Permintaan dari China masih tinggi, tetapi tidak semua daerah cocok untuk pengembangan jahe merah. Untuk itu, kami berkolaborasi dengan IPB agar ada inovasi dan bisa dikembangkan lebih banyak lagi,” kata Vidjongtius.
Menurut dia, potensi jahe merah itu menunjukkan peluang wirausaha dalam bidang pertanian masih sangat besar. Selain pasar yang masih besar, komoditas pertanian lainnya juga bisa menjadi peluang untuk mengembangkan wirausaha atau bisnis rintisan (startup).
“Potensi dalam bidang pertanian masih sangat besar. Bagi para calon pelaku startup atau mau berwirausaha harus mempunyai keberanian dan membangun kolaborasi sehingga usaha yang dirintis bisa berkembang,” tegasnya.
Vidjongtius menjelaskan bahwa potensi pengembangan startup masih sangat besar di Indonesia. Pertanian dan sumber daya alam merupakan potensi yang sangat bagus untuk digeluti generasi muda, terutama mahasiswa, dengan pendekatan teknologi.
Dikatakan, dalam pengembangan bisnis tentu membutuhkan mata rantai yang panjang. Namun, hal tersebut bisa dilakukan dengan melakukan kolaborasi sehingga ada segmentasi dalam pengembangan wirausaha atau startup tersebut. Saat ini, dunia sudah berubah sehingga perlu kolaborasi. Jika 10 tahun lalu, semua mau dikerjakan sendiri, maka sekarang dalam era teknologi justru perlu kerja sama.
“Kolaborasi tersebut bisa dilakukan dengan banyak cara dan berbagai lembaga atau institusi. Kalbe Farma sangat terbuka untuk membangun kolaborasi secara terbuka,” katanya.
Untuk diketahui, jahe merah merupakan salah satu tanaman yang sudah lama digunakan sebagai obat sakit perut. Kandungan gingerol pada jahe telah terbukti secara ilmiah dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Jahe merah memiliki kandungan minyak atsiri (essential oil) yang paling tinggi. Beberapa negara, seperti China, menjadikan ekstrak jahe merah dalam membuat berbagai produk herbal lainnya. [KP-02]
Be the first to comment