Pasokan Daging di Jakarta Cukup, Satgas Pangan Perkuat OP

Ilustrasi daging ayam.

Jakarta, KP – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno meninjau JakGrosir untuk melihat secara langsung bagaimana pelayanan terhadap masyarakat Jakarta pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan juga memastikan cukupnya stok daging ayam dan daging sapi.

“Beras cukup, jadi masyarakat kelas menengah ke bawah pemegang KJP ini kami pastikan stok kami cukup dan harga tetap sesuai dengan harga yang kita sebut sebagai administered prices, jadi harga memang kami yang kelola,” kata Sandiaga di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (11/1).

Tidak ada kenaikan, yang semula diduga atau disinyalir melalui PD Pasar Jaya sehingga harga beras sudah dekati angka Rp 13 ribu per liter, katanya.

Dia juga mengimbau untuk dilakukan koordinasi yang baik dengan semua pihak. Pada acara pertemuan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) pada hari Rabu (10/1), APPSI berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah dengan memastikan tidak ada penjual atau pedagang yg menahan barang terutama beras. “Harganya sudah mencekik buat warga masyarakat khususnya di angka-angka yang sudah mendekati Rp 13 ribu/kg sekarang,” kata Sandiaga.

Dengan dilakukannya pemantauan harga-harga bahan pokok di pasar, diharapkannya tidak ada lonjakan harga. Sedangkan harga daging ayam sama telur sudah berangsur turun.

Sementara itu, Satgas Pangan melakukan operasi pasar (OP) menyusul kenaikan harga beras di beberapa wilayah. “Kami sedang lakukan operasi pasar,” kata Ketua Satgas Pangan Irjen Pol Setyo Wasisto di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa.

Dia berharap dengan OP, pihaknya bisa mengetahui penyebab kenaikan harga beras sekaligus mampu menekan harga beras. “Kalau ada penyimpangan, pasti kami tindak,” katanya.

OP dilakukan setelah ditemukannya beras oplosan yang hendak dijual dengan harga tinggi oleh seorang pengusaha di Kalimantan Selatan. “Mungkin jumlahnya (volume beras) tidak terlalu signifikan. Tapi ini bisa mempengaruhi psikologi pasar,” katanya seperti ditulis Antara.

Tidak hanya beras, ada 11 komoditas pangan lainnya yang menjadi fokus pengawasan Satgas Pangan terkait distribusi di pasar dan kestabilan harga.

Sebelumnya di Kalimantan Selatan terjadi kasus penyalahgunaan beras Bulog asal Vietnam sebanyak hampir 2 ton yang dilakukan tersangka berinisial BH. Polda Kalsel mengamankan beras medium yang merupakan beras impor asal Vietnam sebanyak 375 karung atau sekitar 18.750 kilogram serta 50 lembar karung beras kosong bertuliskan Bulog.
Tersangka BH mencampur beras Bulog tersebut dengan beras umum serta mengganti karungnya dengan karung putih polos untuk dijual di Surabaya, Jawa Timur dengan harga tinggi. Akibat perbuatannya ini, tersangka BH dikenai Pasal 143 Jo Pasal 99 UU Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan, dengan ancaman pidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak Rp4 miliar. [KP-04]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*