Para Pedagang Daging Ayam di Cianjur Mogok Berjualan

Ilustrasi penjualan daging ayam.

Cianjur, KP – Harga daging ayam yang terus merangkak naik memicu protes dari para pedagang di Cianjut, Jawa Barat. Setelah seruan Asosiasi Pedagang Daging Domba Ayam dan Sapi (APDDAS) sejak beberapa hari lalu, aksi mogok penjualan daging ayam pun sudah dimulai pada Sabtu (13/1). Aktivitas di Pasar Induk Pasirhayam dan Pasar Muka, Cianjur, terlihat sepi dari pedagang ayam.

“Aksi mogok jualan ini sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang tidak dapat menyelesaikan persoalan terus melambungnya harga daging ayam potong di pasaran,” ungkap Agus Maulidin (43), pedagang daging ayam potong di Pasar Induk Pasirhayam, Cilaku, Sabtu (13/1).

Dijelaskan, aksi mogok ini sudah kami disepakati, terlebih dengan Asosiasi Pedagang Daging Domba Ayam dan Sapi (APDDAS) Kabupaten Cianjur yang mengeluarkan surat edaran 005/APDDAS/KAB-CIANJUR/I/2018 yang berisi hasil muyawarah pengurus, bandar, dan pedagang ayam pada 8 Januari 2018. “Surat itu terkait kenaikan harga ayam yang tidak wajar setelah Natal dan Tahun Baru kemarin,” jelasnya.

Dalam surat edarannya, aksi mogok tersebut aka dilanjutkan Minggu (14/1) dan Senin (15/1) atau aksi mogok berjualan selama 3 hari.

Ketua APDDAS Cianjur Yayuk Sri Rayahu di Cianjur, mengatakan protes itu sebagai upaya menyikapi harga daging ayam yang tidak wajar sejak satu bulan terakhir. Untuk itu, semua pihak yang terkait diimbau untuk melaksanakan isi surat edaran tersebur hingga permintaan penurunan harga dikabulkan atau terealiasi. “Bagi yang tidak mengikuti edaran akan mendapatkan sanksi, berupa denda Rp 10 juta untuk pemotong dan Rp 1 juta untuk pengecer,” katanya.

Dia menjelaskan, kenaikan harga kali ini merupakan paling tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sehingga pedagang merugi karena sepinya pembeli. Bahkan batas waktu kenaikan sudah lebih dari satu pekan dari kesepakatan.
“Hasil kesepakatan sudah lebih dari 10 hari, harga tidak turun malah terus naik. Kesepakatan tersebut dilakukan di ruang kerja Wakil Bupati Cianjur sehingga kami memilih mogok berjualan agar harga dapat kembali normal,” katanya.

Saat ini, tutur dia, harga daging ayam dijual Rp 36 ribu sampai Rp 38 ribu per kilogram. Sedangkan harga normal Rp 30 ribu per kilogram. Pedagang tidak bisa menurunkan harga di bawah dari yang sekarang karena untuk harga dari rumah potong sudah Rp 29 ribu per kilogram. Kondisi harga tersebut menyebabkan penjual hanya bisa mengambil keuntungan sedikit, sedangkan pembeli terus berkurang karena harga yang terlalu tinggi.
Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, pihaknya bersama tim segera turun ke lapangan dan berupaya menekan harga daging ayam yang terus meroket. [KP-02]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*