Galang Bantuan untuk Warga Tak Mampu, Maggot Bisa Jadi Solusi

Bogor, Kabarpangan.com – Situasi pandemi yang belum berakhir menjadi tantangan cukup berat bagi seluruh masyarakat, khususnya warga tidak mampu. Dampak ekonomi sangat memukul kehidupan warga, termasuk di Kota Bogor, Jawa Barat ini. Selain faktor ekonomi, warga tak mampu juga semakin rentan ketika terpapar Covid-19.

Beberapa relawan pun tergerak untuk membantu para korban pandemi tersebut. Rita Marcia Simanjuntak merupakan salah satu sosok alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terjun langsung membantu masyarakat yang terdampak pandemi. Dalam beberapa kegiatannya, Rita terlibat aktif dalam Komunitas Alumni IPB (KamIPB) maupun bergerak secara personal. Kegiatan Jumat berbagi setiap bulan tetap konsisten dilakukan Rita bersama komunitasnya.

Menyusuri rel kereta listrik untuk memberi bantuan. kepada warga.

“Kami membagikan berbagai bantuan yang disumbangkan oleh para donatur. Mulai dari sembako, vitamin, masker, hand sanitizer bahkan membagikan kursi roda bagi yg membutuhkan,” kata alumnus Fakultas Perikanan IPB ini.
Adapun yang diberi bantuan merupakan warga di pemukiman kampung atau aksesnya sulit terjangkau. “Kami menyusuri jalan setapak di kota Bogor dan menemui warga yang sangat membutuhkan uluran tangan kita,” ujarnya.

Petugas kebersihan dilatih memproduksi maggot oleh praktisi Suhanda Winata.

Memasuki bulan puasa, warga juga diberikan bantuan berupa 1000 paket sembako dan konsumsi untuk berbuka puasa. “Hampir semua wilayah Kecamatan sudah kami jalani untuk bertemu dengan warga tidak mampu,” jelasnya.

Secara terpisah, upaya meningkatkan pendapatan juga merupakan salah satu cara membantu masyarakat. Hal itu dilakukan dengan mengoptimalkan potensi yang ada di sekitar masyarakat. Salah satunya adalah melakukan daur ulang limbah organik menjadi pakan ternak sebagaimana mulai dirintis Golden Waste dan Limbahnews.com. Keduanya merupakan gabungan komunitas dan media yang mulai menjajaki uji coba produksi maggot (lalat tentara hitam/BSF). Komitmen untuk mengurangi sampah tersebut juga bisa mendatangkan nilai ekonomi.

“Kami sudah melatih petugas-petugas kebersihan dan mulai pilot project produksi maggot. Dukungan dari para donatur akan mempercepat terwujudnya pengolahan maggot sederhana tapi terintegrasi. Sisa makanan, sayuran dan buah-buahan bisa digunakan memproduksi maggot,” ujar David Laiherman, salah satu pencetus produksi maggot tersebut. [KP-03]

Kabarpangan.com || kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*