Setelah di Jepang, Pabrik Tempe juga Ada di AS

Salah satu produk tempe yang diproduksi di Houston, AS.

Jakarta, KP – Tempe merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia dan semakin mendunia. Di Amerika Serikat (AS), sudah ada beberapa produksi dan merek tempe, mulai dari skala rumahan hingga yang diproduksi di pabrik dapat ditemui di beberapa kota. Salah satunya adalah Andri’s Tempeh dari Houston, Texas.

Pemilik Andri’s Tempeh adalah diaspora Indonesia, Andriani, dan rekan bisnisnya, warga Amerika yang pernah lama tinggal di Indonesia, Ryan Mullin. Kerinduan akan makanan favoritnya sewaktu di Indonesia mendorong Ryan untuk membuat tempe sendiri.

Bersama Andri, Ryan membuat tempe sejak tahun 2005 sewaktu tinggal di Alaska untuk konsumsi pribadi. Setelah pindah ke Houston, Texas tahun 2011 keduanya serius menekuninya sebagai bisnis. “Sejak pindah ke Houston, baru kita sadari. Ada 10 ribu orang Indonesia di Houston, jadi ada kemungkinan bisnis. Terus, dari situ teman-teman minta order. Ya, bisnis dimulai dari sana”, ungkap Andri seperti dilansir VOA Indonesia baru-baru ini.

Keduanya fokus membuat tempe yang sehat dengan bahan kacang kedelai organik yang tidak dimodifikasi secara genetis serta tanpa bahan pengawet. Ada tiga produk yang ditawarkan yaitu original tempe Indonesia, tempe dengan chia dan tempeh dengan merek Andri’s Tempeh.

Produksi dilakukan dalam sebuah pabrik yang mampu memproduksi seribu bungkus tempe per hari dan dijual 3,5 dollar atau sekitar 50 ribu rupiah per bungkus. “Selalu fresh. Kalau kirim ke luar kota, terpaksa kita kirim frozen karena satu-satunya cara. Kita enggak mau sampai di sana tempe rusak,” ujar Andri.

Produk Andri’s Tempeh dapat ditemui di beberapa kota/negara bagian AS. Belakangan, pasarnya pun berkembang pada komunitas vegan. “Sekarang banyak konsumen kita yang vegan karena tempe kan sehat sekali, high protein dan no kolesterol,” jelasnya.

Kalau di AS ada Andri’s Tempeh, maka di Jepang juga sudah ada Rustos’s Tempeh yang diproduksi oleh Rustono asal Grobogan, Jawa Tengah. Pria asli Indonesia ini menyediakan stok tempe ke lebih dari 60 tempat di Jepang. Belum termasuk negara-negara lainnya di benua Asia, Eropa, dan AS.

Lulus dari akademi perhotelan (1990), anak kesembilan dari sepuluh bersaudara ini bekerja di sebuah hotel ternama di Jakarta. Di sana dia bertemu banyak kenalan turis asing, termasuk wanita Jepang yang kini menjadi istrinya. Keberangkatannya ke Jepang pada tahun 1997 lalu melahirkan inspirasi untuk membuka usaha tempe tersebut. “Saya melihat banyak olahan kedelai di Jepang, tetapi belum ada tempe sehingga saya mulai memproduksinya,” ujar Rustono. [AF-03]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*