Sepakat Ayam Rp 33.000 per Kg, Satgas Pantau Perkembangan Harga

Suasana pertemuan jajaran Pemkab Cianjur dengan para produsen dan pedagang ayam, Senin (15/1).

Cianjur, KP – Berbagai pihak terkait di Cianjur, Jawa Barat, menyepakati harga daging ayam di wilayah tersebut turun menjadi Rp 33.000 per kilogram (kg), setelah dilakukan pertemuan antara produsen dan pedagang ayam. Untuk itu, sejak Rabu (17/1), Satuan Tugas (Satgas) Pangan Cianjur memantau perkembangan harga dan ketersediaan stok pangan di wilayah tersebut.

“Harga daging ayam di Cianjur, disepakati turun menjadi Rp 33 ribu per kilogram, mulai Selasa (16/1). Tidak hanya untuk jangka pendek, stabilitasi harga diupakan berjalan dalam jangka panjang,” kata Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Senin (15/1).

Penetapan tersebut, ungkap dia, setelah digelar rapat koordinasi antara peternak, pedagang, Pemkab Cianjur, unsur Muspida dan broker daging ayam. Herman menjelaskan, kenaikan harga daging ayam sejak beberapa pekan terakhir disebabkan sejumlah faktor seperti broker yang diduga memainkan harga dan faktor cuaca ekstrem yang membuat banyak ayam peternak mati, sehingga produksi dan stok berkurang. “Namun faktor utama karena broker yang bermain, namun masih didalami, belum dipastikan broker mana yang bermain,” katanya.

Dia menambahkan, pihaknya akan membuat kesepakatan dengan peternak dan pedagang untuk memastikan harga tetap stabil dalam jangka panjang, dalam kesepakatan akan ditentukan harga tertinggi di peternak.

Sementara itu, Kapolres Cianjur AKBP Soliyah memerintahkan Satgas Pangan Cianjur memantau perkembangan harga dan ketersediaan stok pangan di wilayah tersebut guna mengantisipasi melambungnya harga khususnya beras.
“Sesuai laporan Kasat Reskrim Polres Cianjur yang masuk dalam Tim Satgas Pangan, mengatakan HET (harga eceran tertinggi) kebutuhan pokok masih stabil, tidak seperti di wilayah lain yang sudah di atas HET,” katanya.

Saat ini, persediaan di gudang Bulog Subdivre Cianjur mencapai 2600 ton beras. Koordinasi lintas sektoral terus ditingkatan dengan perangkat daerah di lingkungan Pemkab Cianjur, termasuk instansi vertikal seperti Bulog.
“Kita juga akan berkordinasi dengan Dinas Peternakan menyikapi harga ayam yang sempat melambung,” katanya.

Dalam pertemuan dengan jajaran Pemkab Cianjur, CEO Etanee Cecep M Wahyudin yang juga pemilik PT QL Trimitra mengatakan, pihaknya akan memenuhi kebutuhan daging ayam di Cianjur sebanyak 200 ton. Dengan pasokan itu maka harga yang disetujui dalam rapat kordinasi Rp 33.000 per kg terus berjalan dalam waktu panjang.

“Kalau berdasarkan hitungan, dengan harga Rp 33.000, semua sudah untung. Peternak ada untung, begitu juga dengan broker, rumah potong dan pedagang,” katanya.

Kenaikan harga diawal tahun, merupakan titik tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga perlu ada upaya lebih lanjut untuk menstabilkan harga. [KP-03]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*