
JAKARTA, KP – Ribuan pekerja Sambu Group yang beroperasi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam beberapa bulan terakhir. Sementara itu, perusahaan Zhejiang FreeNow Food Co.,Ltd mendatangi Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, guna memenuhi kebutuhan bahan baku kelapa di China.
Sambu Group beroperasi di dua daerah yakni PT Pulau Sambu di Kecamatan Guntung dan PT RSUP di Kecamatan Pulau Burung, Indragiri Hilir, Riau yang juga merupakan sentra kelapa terbesar di Riau.
Salah satu penyebab PHK sebanyak 3.128 pekerja dari Sambu Group adalah ekspor kelapa bulat dari Indonesia. Ekspor menyebabkan industri dalam negeri kekurangan bahan baku.
Gubernur Riau Abdul Wahid menambahkan PHK bukan hanya karena ekspor, melainkan juga berkurangnya ketersediaan bahan baku kelapa. “Setelah saya cek ke lapangan, bukan semata-mata karena pengaruh ekspor, tapi produksi buah kelapa itu yang menurun,” kata Wahid seperti dikutip dari laman mediacenter.riau.go.id, Kamis (10/4/2025).
Dikatakan, biasanya perusahaan menghasilkan sekitar 10 ribu butir kelapa per panen dalam 1 hektare (ha), sekarang tinggal 4-5 ribu saja. Adapun penurunan produksi karena usia kelapa yang sudah tidak produktif lagi. Lalu kemarau panjang, kerusakan kebun akibat air laut, cuaca ekstrem, hama, penyakit, dan kebijakan masalah eksternal yakni ekspor kelapa bulat.
A. Ginting selaku Humas dari Sambu Group menyatakan perusahaan terus berupaya mencari solusi terbaik agar pasokan kelapa tetap terjaga meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan. “Sambu Group berkomitmen terus menyerap panen kelapa dari petani lokal dan upaya membeli dari berbagai sumber lainnya. Berapapun banyaknya, pasokan kelapa tetap ada dan pabrik bisa tetap berproduksi,” ujarnya, dalam website sambugroup.com.
Sementara itu, Zhejiang FreeNow Food Co.,Ltd telah menjalin kerja sama dengan Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah dalam memenuhi kebutuhan bahan baku kelapa. Tantangan ini tidak mudah karena perusahaan asal China tersebut memerlukan 300 ton kelapa setiap hari. Padahal, data dari laman pemerintah menyebutkan ketersediaan kelapa di Banggai Kepulauan hanya mencapai 28,05 ton per hari.
Untuk memenuhi permintaan yang tinggi, seperti ditulis Agrifood, Pemkab Banggai Kepulauan berencana melibatkan wilayah Kabupaten Banggai Laut dan Banggai untuk penyediaan bahan baku kelapa. Hal itu sudah disampaikan saat pertemuan antara pihak Pemkab Banggai Kepulauan dan Zhejiang FreeNow Food Co.,Ltd pada awal Januari 2025 lalu. [AF/KP]
Be the first to comment