Pemkab Cianjur Berharap ‘Etanee’ Dukung Para Pedagang

Suasana pertemuan Pemkab Cianjur, jajaran Etanee dan para pedagang daging ayam di Cianjur, Senin (15/1).

Bogor, KP – Kenaikan harga telah memancing ancaman mogok para pedagang daging ayam di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Etanee, sebagai marketplace khusus pangan pertama di Indonesia, pun turut mengambil peran dalam menekan lonjakan harga tersebut.

Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman berharap Etanee dan jaringannya bisa mendukung para pedagang dan konsumen untuk mengembalikan harga daging ayam yang meroket sejak akhir 2017 lalu. “Kami sangat berharap Etanee mendukung berbagai upaya dalam menekan lonjakan harga daging ayam,” ujar Herman dalam pertemuan dengan jajaran direksi Etanee di Cianjur, Senin (15/1).

Pertemuan tersebut merupaan tindak lanjut dari kunjungan Herman Suherman ke stockist Etanee di Jalan Sindamglaya 100, Cianjur, Minggu (14/1). Hadir juga dalam kesempatan itu jajaran Pemkab Cianjur dan pimpinan Asosiasi Pedagang Daging Domba Ayam dan Sapi (APDDAS) Kabupaten Cianjur.

Berbagai hal dibahas dalam pertemuan tersebut dan melahirkan langkah-langkah untuk menekan lonjakan harga daging ayam. Salah satunya, Pemkab Cianjur juga akan memfasilitasi pedagang ayam yang dikoordinasi oleh badan usaha milik daerah (BUMD) untuk pemenuhan kebutuhan ayam di kawasan Cianjur dengan sistem harga kontrak.
Sedangkan Etanee akan berpartisipasi dalam memfasilitasi para anggota APDDAS untuk melakukan transaksi dengan harga yang pasti.

“Wabup meminta Etanee untuk support APDDAS dalam memasok produk langsung ke pedagang sambil ke depan pedagang akan adaptasi menggunakan Etanee sebagai alat transaksi,” kata CEO Etanee Cecep M Wahyudin.

Dalam kunjungan ke Etanee, Herman menyaksikan secara langsung transaksi daging ayam dengan hara Rp 31.000 per kilogram. Padahal, harga pasaran sudah menembus mencapai Rp 38.000 per kg hingga menembus Rp 40.000 per kg. Pedagang tidak bisa menurunkan harga karena untuk harga dari rumah potong sudah mencapai Rp 33 ribu – 34 ribu per kg. Kondisi harga tersebut menyebabkan penjual hanya bisa mengambil keuntungan sedikit, sedangkan pembeli terus berkurang karena harga yang terlalu tinggi.

Sebelumnya, jajaran Pemkab sudah mensinyalir ada permainan para bandar untuk menaikkan harga daging ayam tersebut. Polres Cianjur telah menerjunkan Satuan Tugas Pangan untuk menyelidiki penyebab terus melambungnya harga daging ayam potong di pasaran.

Kapolres Cianjur AKBP Soliyah di Cianjur, Minggu, mengatakan, telah memerintahkan jajarannya untuk menindak tegas setiap orang yang terlibat sehingga menyebabkan harga daging ayam potong di pasaran terus merangkak naik.
“Kalau terbukti ada permainan dan pelanggaran yang menyebabkan harga daging ayam potong di pasaran naik, kami perintahkan ditindak tegas,” katanya. [KP-02]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*