Pameran Pangan Nusantara Tingkatkan Investasi Produk Unggulan Daerah

Yogyakarta, Kabarpangan.com – Yogyakarta menjadi tuan rumah pelaksanaan Pameran Pangan Nusantara ke-16. Kementerian Pertanian turut berpartisipasi memeriahkan pameran dengan menampilkan produk unggulan pertanian, seperti aneka sayur, buah dan florikultura hingga produk olahan pangan. Pameran yang dimulai 25 – 28 April 2019 di Jogja Expo Centre (JEC) ramai dikunjungi masyarakat. Selain mengedepankan sisi pangan sebagai domain Kementerian Pertanian, pameran ini juga mengusung potensi dan peluang investasi serta perdagangan. Ini untuk mendorong peningkatan investasi dan volume perdagangan produk-produk unggulan daerah.

Salah satu poin yang dititikberatkan oleh Asisten Deputi Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Yogyakarta, Tri Setyana adalah menampilkan produk unggulan UMKM dan Koperasi di seluruh Indonesia beserta potensi investasi bisnisnya.
“Acara ini terdiri dari empat event yang digabungkan jadi satu. Ada investasi, pariwisata, pameran dan pangan. Kami sinergikan semua karena ada unsur kecil mikronya yang merupakan 98 persen kekuatan perekonomian Indonesia termasuk juga Yogyakarta. Kita melibatkan provinsi, kabupaten kota maupun pelaku usaha di pameran ini,” ujar Tri.

Baca : Dorong Stabilisasi Pasokan, PT Agrobisnis Banten Segera Terbentuk

Pembukaan Pameran Pangan Nusantara.

Yogyakarta, kata Tri, penduduknya 3,5 juta tapi pengunjungnya lebih dari 5 juta. Lebih banyak wisatawan dari pada penduduknya. Jadi kalau ada pameran tidak hanya untuk penduduk lokal saja namun juga untuk wisatawatan.

“Peningkatan PDB dari UMKM berkisar antara 65 – 70 persen. Kita harapkan makin meningkat lagi baik DIY maupun wilayah lain. Sektor pertanian di DIY memang tidak bisa diperluas untuk ekstensi pertaniannya. Di sini lebih banyak dalam bentuk olahannya dan itu terbuka luas,” papar Tri.

Baca : Upsus Pajale Ubah Lahan Kering, Buku ‘NTT Su Bisa’ Diluncurkan

CEO PT Feraco, Ruslim, selaku penyelenggara menyampaikan event ini merupakan pameran promosi dan diisi 120 unit stand dengan luas total area 2.565 m2. “Ini merupakan pameran promosi dan sosialisasi. Besaran transaksi pameran sementara tidak dapat terhitung di sini. Manfaatnya dapat terlihat 2 – 3 tahun ke depan baik itu investasi, perdagangan, pertanian dan lain – lain. Ukurannya adalah manfaat,” jelas Ruslim.

Ruslim memaparkan peserta pameran berasal dari 86 instansi, terdiri dari 12 instansi pemerintahan provinsi, 35 instansi pemerintahan kabupaten, 13 instansi pemerintahan kota. Sebanyak 26 stand lainnya diisi dari unsur nonpemerintah daerah meliputi instansi kementerian dan nonkementerian, perusahaan BUMN/BUMD dan swasta nasional, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Event ini turut membantu meningkatkan kapasitas daya saing dan perluasan pasar produk unggulan beserta segenap potensi bisnis dan peluang investasi di berbagai sektor yang dimiliki oleh pemerintah daerah dan perusahaan – perusahaan di seluruh Indonesia.

Daurwatie, istri Bupati sekaligus penggerak PKK Kabupaten Katingan, Propinsi Kalimantan Tengah sangat tergugah dengan pelaksanaan event pameran ini. Menurutnya, mengikuti pameran menjadi wadah untuk mempromosikan potensi wilayahnya sebagai tempat pariwisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan.

Potensi hortikultura.

“Kabupaten Katingan merupakan daerah pemekaran tetapi memiliki banyak potensi yang bagus dan luar biasa untuk dikunjungi para wisatawan. Salah satunya kerajinan tangan dari rotan. Potensi sawit juga bagus. Untuk buah, Kabupaten Katingan terdapat duren kasongan yang rasanya legit,” ujar Daurwatie.

Pada kesempatan ini Ditjen Hortikultura turut berpatisipasi memamerkan aneka buah, sayur, tanaman obat dan florikultura unggulan. Salah satu mahasiswi asal Wajo – Sulawesi Selatan, Nurul mengaku takjub dengan tampilan display. Meskipun produk yang ditampilkan merupakan komoditas lokal, tampilan dan rasanya sangat menarik dan berkualitas. [PR/KP]

kabarpangan.com // kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*