Mentan Minta Bulog Segera Serap Gabah Petani

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri), Presiden Ke-3 RI BJ Habibie (kedua kiri) dan Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri menumbuk gabah saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tiga Pilar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Tangerang, Banten, Sabtu (16/12).

Jakarta, Kabarpangan.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan telah menyiapkan berbagai upaya untuk melakukan penyerapan gabah, termasuk meminta Perum Bulog bergerak. Saat ini produksi melimpah dan mengakibatkan harga gabah kering panen turun.
Selain menugaskan Perum Bulog untuk menyerap gabah sesuai HPP, yakni Rp 4.070 per kilogram, Mentan telah menyiapkan 800 unit pengering (dryer) untuk meningkatkan kualitas beras.

“Harga gabah turun, kami sudah komunikasikan dengan Bulog segera bergerak cepat karena produksi melimpah. Pengadaan pengering tahun ini 800 unit di tingkat Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani),” kata Mentan saat ditemui usai menghadiri Rakernas dan Konsolidasi Petani Nelayan di Jakarta, Senin (1/4).

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun agak tajam pada Maret 2019 yakni 9,98 persen dari tingkat penggilingan menjadi Rp4.604 per kilogram dibandingkan Rp4.706 per kilogram harga gabah kualitas yang sama pada Februari 2019.

“Pergerakan harga gabah menunjukkan penurunan sejak Februari 2019, dan Maret menjadi puncak panen. Pada April juga masih terjadi panen,” kata Kepala BPS Suharyanto.

Kecuk, sapaan akrabnya, memaparkan dari 2.135 transaksi penjualan gabah pada 28 provinsi selama Maret 2019, tercatat transaksi GKP 69,04 persen, gabah kering giling (GKG) 8,99 persen, dan gabah kualitas rendah 21,97 persen.

Seperti dilaporkan Antara, rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.530 per kilogram atau turun 5,11 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.654 per kilogram atau turun 5,01 persen.
BPS mencatat harga gabah kualitas rendah di tingkat petani sebesar Rp4.296 per kilogram atau turun 6,93 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.393 per kilogram atau turun 6,95 persen dibanding Februari 2019.

Dibandingkan Maret 2018, rata-rata harga pada Maret 2019 di tingkat petani untuk kualitas GKP dan gabah kualitas rendah mengalami penurunan masing-masing 3,22 persen dan 1,63 persen, sedangkan GKG mengalami kenaikan 1,62 persen. Demikian juga di tingkat penggilingan, rata-rata harga pada Maret 2019 dibandingkan dengan Maret 2018 untuk GKP dan gabah kualitas rendah juga mengalami penurunan masing-masing 2,87 persen dan 1,61 persen, sedangkan GKG mengalami kenaiakan 1,78 persen.

Pada Maret 2019, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.815,00 per kilogram, turun sebesar 1,93 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.555,00 per kilogram, turun sebesar 2,49 persen. Sementara rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp9.271,00 per kg, turun sebesar 2,15 persen.

Dibandingkan Maret 2018, rata-rata harga beras di penggilingan pada Maret 2019 untuk semua kualitas yaitu premium, medium, dan rendah mengalami penurunan masing-masing 0,79 persen, 1,47 persen, dan 2,96 persen. [KP-05]

kabarpangan.com // kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*