Mama-mama Pedagang Sumbang Uang, Petani dan Nelayan Dukung Boneftar-Waluyo

Berdialog dengan petani Manokwari
Berdialog dengan petani Manokwari

Manokwari, Kabarpangan.com – Pemilihan kepala daerah (pilkada) sebentar lagi digelar di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Beberapa nama yang punya kapasitas dan diharapkan bisa membawa perubahan yang lebih baik terus mendapatkan dukungan spontaintas dari masyarakat.

Hal inilah yang terjadi pada pasangan bakal calon Bernard S Boneftar dan Edi Waluyo yang sejak tahun lalu dijagokan masyarakat untuk memimpin Kabuparen Manokwari.

Jalaludin selaku Koordinator Pejuang Boneftar-Waluyo Wilayah Warpramasi dalam keterangannya, Sabtu (15/8), mengatakan sosok Boneftar-Waluyo merupakan pasangan ideal yang sangat diharapkan masyarakat karena diyakini membawa perubahan bagi warga dan daerah Manokwari. Wilayah Warpramasi merupakan gabungan distrik Warmare, Prafi, Masni, dan Sidey yang mempunyai hamparan lahan pertanian luas.

Boneftar dan Waluyo yang sama-sama membangun karir birokrasi sudah terbukti membuat sejumlah terobosan untuk kemajuan daerah dan masyarakat. Keduanya juga dinilai sangat mengayomi semua warga dari berbagai kalangan dan lapisan di Manokwari dan sekitarnya.

Baca : Buruh, Ojek, Pedagang, Tukang Parkir, dan Anak Jalanan Kumpul Uang untuk Boneftar-Waluyo

Dia juga menjelaskan bahwa ratusan petani dari berbagai kelompok sejak pertengahan tahun 2019 lalu sudah bertekad menjadikan Boneftar-Waluyo sebagai Bupati dan Wakil Bupati Manokwari.
“Keduanya selalu datang datang berdiskusi dan mencari solusi bersama untuk membangun pertanian dan masyarakat pedesaan yang lebih baik,” jelasnya.

Sebagaimana petani, para nelayan di pesisir Manokwari juga sangat antusias untuk mendukung Boneftar-Waluyo. Mereka langsung membuktikan dukungan dengan mengumpulkan uang dari puluhan nelayan sebanyak Rp 18 juta.

Baca : BRG Fasilitasi Pengembangan Sagu di Papua

“Kami yakin, kalau Boneftar-Waluyo yang pimpinan Manokwari, maka potensi perikanan ini bisa memakmurkan semua warga Manokwari dan sekitarnya. Untuk itu kami berharap partai politik lebih realistis memilih mereka berdua,” jelas seorang nelayan.

Hal yang sama juga dilakukan mama-mama pedagang di Pasar Sanggeng (Pasar Tingkat) dan para pedagang emperan toko yang dikoordinir oleh Mama Womsiwor. Dukungan tulus dari mama-mama pedagang pasar (pedagang pinang dan sayuran) itu karena mereka ingin pemimpin yang punya hati dan memahami masyarakat lapisan bawah.

Buruh dan anak jalanan (Ist)

Selain nelayan dan mama-mama pedagang pasar, uang yang dikumpulkan dari berbagai kelompok lain juga semakin meluas. Dari juru parkir tercatat sudah terkumpul Rp 2,7 juta, lalu buruh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) Pelabuhan Manokwari hingga anak-anak jalanan dan beberapa komunitas lainnya.

Spontanitas dukungan itu juga lahir karena Boneftar pada Pilkada 2015 lalu sebenarnya memperoleh suara terbanyak dan sudah menjadi Bupati Manokwari. Namun, jebolan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) yang maju melalui jalur independen saat itu terpental karena diduga banyak kecurangan dalam proses perhitungan suara.

“Kami didorong oleh masyarakat untuk maju karena prestasi dan kinerja yang sudah dilakukan, baik ketika menjadi birokrat maupun dalam berbagai aktivitas sosial kemasyaratan,” jelas Boneftar yang juga mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Manokwari ini.
Seperti Boneftar, Edi Waluyo yang lahir dan besar di Manokwari, juga membangun karir di birokrasi dan sudah memimpin sejumlah instansi dengan penuh tanggung jawab. [KP-03]

kabarpangan.com || kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*