Kunjungi Etanee, Wakil Bupati Cianjur Berharap Harga Daging Ayam Turun

Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman (memakai pecil, tengah) sedang melakukan kunjungan ke Etanee dan sejumlah sentra produksi.

Bogor, KP – Lonjakan harga daging ayam di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, telah merisaukan konsumen dan memancing rencana aksi mogok para pedagang. Di saat bersamaan, harga eceran yang ditawarkan dari aplikasi Etanee tetap konsisten dengan harga normal Rp 31.000 per kilogram (kg).

Hal tersebut menarik perhatian Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman ketika berkunjung ke stockist Etanee di Jalan Sindamglaya 100, Cianjur, Minggu (14/1). Dalam kunjungan ke beberapa sentra produksi ayam dan gudang pengumpul, Herman didampingi jajaran Dinas Perdagangan Kabupaten Cianjur. Selain itu, ada juga pimpinan Asosiasi Pedagang Daging Domba Ayam dan Sapi (APDDAS) Kabupaten Cianjur.

Dia mengatakan pihaknya terus berupaya untuk mendorong penuruan harga daging ayam yang meroket dalam dua pekan terakhir. “Harga daging ayam.di pasaran diatas Rp 40 ribu, kenapa Etanee bisa menjual dengan harga yang lebih murah,” tanya Herman kepada jajaran Etanee.

CEO Etanee Cecep M Wahyudin mengatakan Wakil Bupati ingin mendapatkan informasi lebih lanjut sehingga penjelasan yang lebih rinci akan dilakukan pada Senin (15/1) di hadapan jajaran Pemkab Cianjur. Etanee sendiri telah memposisikan diri sebagai marketplace khusus pangan pertama di Indonesia. “Pak Herman sudah berkomunikasi dengan kami untuk memperjelas informasi dalam mendorong penurunan harga daging ayam,” ujar Cecep.

Informasi yang diperoleh kabarpangan.com menyebutkan, harga daging ayam mulai dijual Rp 38 ribu per kilogram (kg) hingga menembus Rp 40 ribu per kg, sedangkan harga normal sekitar Rp 30 ribu per kg. Pedagang tidak bisa menurunkan harga di bawah dari yang sekarang karena untuk harga dari rumah potong sudah mencapai Rp 33 ribu – 34 ribu per kg. Kondisi harga tersebut menyebabkan penjual hanya bisa mengambil keuntungan sedikit, sedangkan pembeli terus berkurang karena harga yang terlalu tinggi. Inilah yang mendorong aksi mogok para pedagang yang dikoordinasi APDDAS Kabupaten Cianjur. Sebelumnya, APDDAS mengeluarkan surat edaran 005/APDDAS/KAB-CIANJUR/I/2018 yang menyerukan aksi mogok mulai dilakukan Sabtu (13/1) hingga Senin (15/1).
Ketua APDDAS Cianjur Yayuk Sri Rayahu mengatakan semua pihak yang terkait diimbau untuk melaksanakan isi surat edaran tersebur hingga permintaan penurunan harga dikabulkan atau terealiasi.

(Baca : Etanee Tawarkan Rp 31.000/Kg, Pedagang Daging Ayam Tak Perlu Mogok)

Secara terpisah, Polres Cianjur, Jawa Barat, telah menerjunkan Satuan Tugas Pangan untuk menyelidiki penyebab terus melambungnya harga daging ayam potong di pasaran.
Kapolres Cianjur AKBP, Soliyah di Cianjur, Minggu, mengatakan, telah memerintahkan jajarannya untuk menindak tegas setiap orang yang terlibat sehingga menyebabkan harga daging ayam potong di pasaran terus merangkak naik.
“Kalau terbukti ada permainan dan pelanggaran yang menyebabkan harga daging ayam potong di pasaran naik, kami perintahkan ditindak tegas,” katanya. [KP-02]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*