Kolaborasi Blockchain dan Internet Perkuat IONChain

Ilustrasi blockchain.

Jakarta, Kabarpangan.com – IONChain menggunakan sistem file interplanesial untuk menerapkan penyimpanan data internet of things (IoT) terenkripsi dan terdistribusi yang memiliki tingkat pengamanan tinggi. Ini merupakan kolaborasi internet dan blockchain yang menjadi pendorong dan pemberdayaan bagi seluruh industri IoT.

Chong Wang selaku Founder IONChain dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (6/9) menjelaskan untuk membuat blockchain dan internet terintegrasi dengan baik, solusi spesifik diperlukan. Saat ini, beberapa perusahaan sedang melaksanakan proyek yang menggabungkan blockchain dan asosiasi objek.

“Jika Internet dan blockchain berjalan beriringan dengan baik, blockchain akan menjadi pendorong dan pemberdayaan bagi seluruh industri IoT,” katanya.

Dia menjelaskan, jika internet sebagai sistem komputasi maka harus bergerak ke arus utama yang membutuhkan solusi mendasar dan komprehensif. IONChain yang saat ini menggabungkan internet dan blockchain, sedang mencoba untuk melepaskan energi lewat interaksi dengan konsumen. Ini akan melahirkan solusi yang unik dan berujung kepada pemberdayaan internet sebagai sistem komputasi terkait atau IoT.

Dikatakan, IONChain mengusulkan konsep “semua hal/benda adalah penambang” dimana setelah semua perangkat IoT terhubung ke jaringan the IONChain maka akan memperoleh hadiah dari penambangan melalui “algoritma ionisasi”. “Hadiah diukur secara akurat sesuai dengan fungsi perangkat, volume data, waktu dan ruang multi-dimensi,” jelasnya.

Dimensi waktu mengacu pada durasi terminal yang dikendalikan, durasi pengumpulan data, dan sejenisnya. Kemudian dimensi spasial mengacu pada area yang dicakup oleh terminal atau kluster terminal. Insentif untuk perangkat IoT yang terhubung ke rantai ion adalah token IONC.
Dengan pengukuran dan sirkulasi nilai dalam koin ionik, perusahaan dan pengguna akan didorong untuk menghubungkan perangkat ke rantai ionik untuk pengalaman dan hadiah yang lebih baik.
IONChain melalui sistem insentif token untuk menghubungkan ekologi industri, atas dasar ini, rantai ion juga menyebutkan konsep “satu Perangkat, satu koin, satu kode”.

Sementara itu, Tao Liu yang juga CEO IONChain, mengatakan pihaknya menggunakan sistem file interplanesial untuk menerapkan penyimpanan data IoT terenkripsi terdistribusi dan data yang dimiliki oleh pengguna dengan kunci pribadi atau pengamanan yang terjamin.

Selain itu, penyimpanan dan pemisahan transaksi dapat memenuhi kebutuhan data IoT yang besar, dan melalui kontrak pintar, secara bertahap mewujudkan transaksi antara perangkat dan perangkat.
Akhirnya, rantai ionik bisa kompatibel sampai ke masa yang akan datang. Untuk sistem IoT yang ada, rantai ionik menyediakan transformasi data tingkat perangkat lunak, ekstraksi nilai, pengemasan alat, dan pemeliharaan simpul. [KP-05]

kabarpangan.com // kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*