KUPANG, KP – Kota Kupang, yang juga merupakan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki potensi dan posisi strategis sebagai Kota Transito Internasional wilayah Selatan RI. Untuk itu sosok yang memimpin Kota Kupang (Walikota dan Wakil Walikota) harus memiliki kemampuan dan jaringan bisnis nasional hingga internasional.
Gabriel de Sola yang juga Direktur Institute for Research, Consultation and Information of International Investment (IRCI) menilai peran Kupang dalam menghubungkan NKRI dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), Australia, Selandia Baru dan Negara-Negara Pasifik, sangat penting.
“Untuk itu, program strategis Kota Kupang ke depan adalah berkolaborasi dengan Pemprov NTT dan Pusat meningkatkan sarana dan fasilitas pendukung sebagai Kota Transito Internasional,” ujar Gabriel, Senin (20/5/2024).
Adapun hal-hal yang harus dilakukan adalah menjadikan Bandara Udara El Tari sebagai Bandara Internasional. Kemudian, Pelabuhan Tenau menjadi Pelabuhan Samudera dan Pelabuhan Bolok menjadi Pelabuhan Transportasi Laut Nusantara dan Internasional.
“Inilah perlunya mempercepat kolaborasi dengan Provinsi NTT hingga pusat. Tentu tidak semuanya harus di wilayah Kota Kupang, tapi koordinasi dan upaya terintegrasi perlu tanpa batasan geografis,” tegasnya.
Terkait dengan agenda Kota Kupang, kata Gabriel, maka sosok yang tepat untuk merealisasikannya adalah Jefri Riwu Kore dan Adinda Lebu Raya. Keduanya memiliki kompetensi dan jejaring nasional serta internasional menuju Kota Kupang menjadi Kota Transito Internasional.
Seperti diketahui, Jefirstson Richset Riwu Kore atau lebih dikenal dengan Jefri Riwu Kore adalah Wali Kota Kupang periode 2017-2022. Jefri pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI Fraksi Demokrat 2 periode yakni 2009-2014 dan 2014-2016. Sedangkan Lusia Adinda Dua Nurak atau lebih dikenal dengan Adinda Lebu Raya merupakan istri mantan Gubernur NTT Alm. Frans Lebu Raya. Ibu dari dua orang putri ini tengah menjalani profesi sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Kupang dan program Pasca Sarjana Institut Bisnis dan Multimedia Asmi-Jakarta. [GM/KP]
Be the first to comment