Investasi Singkong Organik Sambil Berolahraga, Ayo ke Kebun Cilebut-Bogor

Lahan dan bibit singkong yang siap tanam di Cilebut, Bogor.

BOGOR, KP – Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) selalu melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk meningkatkan nilai tambah singkong, baik konsumsi maupun kebutuhan industri. Jenis atau teknik budidaya sangat penting diketahui karena mempengaruhi tekstur dan rasa dari singkong segar untuk konsumsi dan pemanfaatan industri.

Salah satunya mengembangkan budidaya singkong organik untuk konsumsi dan menawarkan paket eduwisata (wisata berbasis edukasi) di Cilebut Barat, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Paket ini untuk mengenalkan pelatihan budidaya singkong organik yang enak dan empuk untuk dikonsumsi. Secara bersamaan juga menawarkan konsep ikut berkebun dari para peminat atau peserta pelatihan.

Baca : Dies Natalis ke-60, Fateta Berkembang Menuju Pusat Inovasi Pertanian

“Tidak hanya memberi pelatihan satu arah, peserta juga bisa ikut sama-sama berkebun. Mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan hingga panen, bila diperlukan juga bisa dengan pengolahannya. Kami menyediakan semua fasilitas pada lahan seluas 1 hektare di Cilebut Barat, Kabupaten Bogor,” ujar Abah Gozali yang biasa dipanggil Abah Singkong seperti ditulis Agrifood.id.

Baca : Bappenas Pastikan Desain Makan Bergizi Gratis Manfaatkan Pangan Lokal

Dikatakan, pelatihan ini juga menerapkan konsep eduwisata dan sekaligus olahraga. Wisata berbasis edukasi itu memberikan pemahaman tentang singkong secara menyeluruh hingga gagasan pengembangan pangan lokal. Sedangkan olahraga yang dimaksud adalah ikut bersama-sama dalam budidaya dan merawat singkong organik.

“Mengapa para petani senior atau jaman dulu sehat-sehat dan umurnya panjang. Mereka olahraga setiap hari ketika berkebun. Misalnya, peserta ikut merawat kebun sambil merasakan nikmatnya mencabut rumput, berkeringat dan menguatkan otot-otot tubuhnya,” jelasnya.

Berkebun dan merawat singkong merupakan pengalaman dan olahraga murah yang menyehatkan.

Heri SS yang juga pengurus MSI mengatakan pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan berbagai institusi untuk pengembangan singkong dengan berbagai jenis pemanfaatannya, seperti kampus Institut Pertanian Bogor (IPB University), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hingga Kementerian Pertanian. Bahkan, ada perwakilan dari beberapa daerah juga sudah pernah berkunjung untuk memahami pengolahan singkong.

Sebagai informasi, setiap paket pelatihan budidaya singkong organik ini mengolah lahan seluas 50 meter persegi selama satu musim tanam, mendapat pendampingan, akomodasi berkebun hingga eduwisata, dan pembelian hasil panen. Jika hasil kebun tersebut ingin dijual sendiri juga dipersilahkan. Bagi yang berminat bisa menghubungi telepon 0816-140-8154 atau 0821-1313-1211 (telp/WA), kegiatan dimulai akhir November untuk mengejar musim hujan sebelum akhir tahun.

“Untuk 50 meter persegi bisa ditanam 50 bibit dengan hasil minimal 3 kilogram (kg) umbi per tanaman singkong. Dengan hasil 450 kg maka investasi Rp 500.000 untuk setiap paket dalam satu musim tanam sangat menarik. Dapat pengetahuan, wisata, dan olahraga. Lokasinya juga sangat strategis, bisa dijangkau dengan mobil dan dekat stasiun KRL Cilebut untuk jalur Jakarta-Bogor. Kesepakatan lain nanti diatur lebih rinci,” ujar Abah Gozali. [AF/KP]

G E R A I – S I N G K O N G – N U S A N T A R A

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*