Investasi Rp 4,2 Triliun, Bekas Perusahaan VOC Tingkatkan Hilirisasi Pala

Jakarta, Kabarpangan.com – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan rencana perusahaan bumbu asal Belanda, Verstegen Spices & Sauces B.V (Verstegen) untuk berinvestasi senilai Rp 4,2 triliun di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Komitmen investasi eks perusahaan VOC itu akan bermitra dengan petani lokal yang direkomendasikan BKPM, termasuk dalam penyediaan teknologi proses pengupasan, pengeringan, dan pembersihan.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Ikmal Lukman mengatakan targetnya adalah Indonesia membangun hilirisasi industri pala sehingga daya saing pala nasional di pasar dunia semakin kuat.

Menurut Ikmal, investasi komoditas pala sangat strategis dilakukan di Papua Barat. Kawasan Timur Indonesia (KTI) saat ini merupakan penghasil biji pala terbesar di Indonesia di mana 70% produksi pala Indonesia berasal dari kawasan tersebut.
Namun sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi penurunan permintaan impor pala di dunia, termasuk Belanda yang selama ini menjadi salah satu importir terbesar pala dari Indonesia.

“Kepala BKPM (Bahlil Lahadalia) sangat menyayangkan hal ini (penurunan impor dari Belanda). Indonesia adalah produsen dan saat ini merupakan eksportir pala terbesar dunia. Kontribusi Indonesia di pasar pala dunia sebesar 40% dari total ekspor dunia, lebih besar tiga kali dari ekspor India dan 4,5 kali lebih besar dari ekspor Belanda,” kata Ikmal dalam siaran persnya, Kamis (17/12/2020).

Sebagai gambaran, pada 2015 Belanda mengimpor sebesar US$ 21,36 juta, namun pada 2019 turun menjadi hanya US$11,55 juta.
Adapun saat ini negara tujuan ekspor pala dari Indonesia adalah Belanda, Jerman, Vietnam dan Jepang. Verstegen sebelumnya merupakan perusahaan kongsi dagang Hindia Timur atau Vereenigde Oostindische Compagnie alias VOC. Sebelumnya disampaikan oleh Kepala BKPM, rencana investasi ini akan dilakukan untuk membangun 40 ribu hektare kebun pala di Fakfak dan Kaimana.

“Saya bawa oleh-oleh untuk Papua, perusahaan yang dulunya VOC, akan membangun 40 ribu hektare kebun pala di Fakfak dan Kaimana,” terangnya bulan lalu. “Verstegen adalah eks dari VOC dulu yang 350 tahun menjajah kita,” lanjutnya.

Ikmal menambahkan untuk mendukung masuknya investasi tersebut, Kepala BKPM pun langsung mengambil langkah cepat berkonsolidasi dengan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Arif Satria.

Arif melihat peluang yang sama bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama industri pala di dunia. Hal itu juga sejalan dengan komitmen IPB untuk mengembalikan kejayaan bangsa berbasis sumber daya lokal.
“Kekayaan alam berbasis rempah harus bisa dikelola dengan baik sehingga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang mensejahterakan rakyat. IPB siap bekerja sama dengan BKPM dalam R&D pala sehingga pala lebih memiliki nilai tambah yg tinggi,” ungkap Arif Satria.

Verstegen merupakan produsen dan importir asal Belanda yang bergerak di bidang industri rempah-rempah, terutama pala. Perusahaan ini tak hanya melayani pasar Belanda, namun juga pasar Eropa. [KP-04]

kabarpangan.com|| kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*