Jakarta, Kabarpangan.com – Laporan terbaru dari Oxford Economics mengungkapkan meskipun sektor Agri-food dapat menjadi penggerak utama bagi pemulihan ekonomi Indonesia pasca Covid-19. Hal itu meliputi risiko penawaran dan permintaan, risiko kebijakan fiskal, serta pandemi yang tak kunjung usai.
Direktur Eksekutif Food Industry Asia (FIA), Matt Kovac, mengatakan karena itu perlunya kebutuhan untuk memahami lanskap risiko saat ini dan yang akan datang. Laporan tersebut menyoroti berbagai tantangan substansial jangka pendek dan panjang yang dihadapi oleh sektor agri-food di Indonesia. Hal itu mendorong para pembuat kebijakan untuk menyadari dan mengatasi risiko-risiko tersebut, mengingat besarnya skala kontribusi sektor ini terhadap lapangan pekerjaan dan PDB Indonesia.
Sementara itu, James Lambert, Direktur Economic Consulting Asia untuk Oxford Economics menyampaikan, seiring menguatnya Indonesia untuk keluar dari pandemi, pembuat kebijakan perlu menciptakan kondisi yang paling kondusif bagi industri agri-food agar aktif kembali, serta merencanakan, merancang, dan mengomunikasikan setiap kebijakan fiskal dengan cermat.
Menurut laporan The Economic Impact of Agri-Food Sector in South East Asia mengenai tantangan dan dampak ekonomi dari sektor agri-food pada tahun 2020, yang diinisiasikan Food Industry Asia (FIA), sektor tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pemulihan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan ketersediaan pangan dengan harga yang stabil.
Laporan tersebut, seperti ditulis Kontan, menunjukkan bahwa pada tahun 2019, sektor agri-food di Indonesia memberikan kontribusi PDB sebesar USD 374 miliar, yang didorong oleh luasnya lanskap pertanian yang berkontribusi cukup besar terhadap pendapatan nasional dan lapangan pekerjaan. Dalam arti lain, respon terhadap fiskal yang disusun dengan buruk dapat berpotensi membahayakan pemulihan sektor agrifood, serta berdampak pada ketahanan pangan, pendapatan dan lapangan pekerjaan, dan peluang ekonomi secara keseluruhan.
Laporan ini memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk mengembangkan respon fiskal yang penuh pertimbangan dan tidak menghambat pemulihan industri agri-food. Tiga syarat yang harus dipenuhi antara lain memanfaatkan pendidikan untuk mempengaruhi perilaku; mendukung standar regulasi terhadap pajak; dan menjaga komunikasi yang konsisten dengan industri.[KP-04] kabarpangan.id@gmail.com || 08161408154
Be the first to comment