Hasilkan Beras Organik Ekspor, Agens Hayati Kendalikan OPT

Budidaya padi organik.

Jakarta, Kabarpangan.com – Kementerian Pertanian (Kemtan) mencatat ekspor beras organik terus meningkat sehingga menjadi angin segar bagi para petani. Rekomendasi ekspor sebanyak 252 ton beras organik sudah dikeluarkan sampai dengan Juni 2019.

Kepala Bidang Pelayanan Teknis Informasi dan Dokumentasi, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kemtan, Suwarman menyatakan dalam menghasilkan beras organik yang bisa diterima pasar luar tentunya tidak terlepas dari sistem budidaya yang menghindari bahan-bahan kimia. Salah satunya dalam pengendalian OPT dengan menggunakan agens hayati.

“Penerapan teknologi pengendalian OPT pada pertanian organik dengan tindakan pencegahan yang sesuai dengan prinsip budidaya organik,” ujar Suwarman di Jatisari, Karawang, belum lama ini.

Suwarman menjelaskan Paenibacillus polymyxa merupakan bakteri antagonis yang cukup efektif untuk menekan serangan OPT, seperti blas dan hawar daun bakteri pada pertanaman padi. Di alam banyak terdapat mikroorganisme yang bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan OPT yang menyerang pada pertanaman, baik itu yang bersifat antagonis maupun entomopatogen .

Agus (65 tahun) seorang petani asal Desa Galudra, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta sudah membudidayakan padi organik sejak 7 tahun yang lalu. Dia mengungkapkan awal memulai budidaya padi organik dengan menetralisir air yang mengalir dengan menggunakan tanaman eceng gondok yang ditanam dan ditampung dalam kolam. Kemudian air tampungan tersebut dialirkan pada petakan padi organik seluas lebih kurang 2500 m2.

“Sudah 3 tahun terakhir, saya jarang menemukan serangan OPT yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan penerapan teknologi yang berkesinambungan pada setiap musimnya. Teknologi pengendalian OPT dimulai dari penyeleksian benih dengan menggunakan air garam, selanjutnya direndam dalam larutan bakteri Paenibaccillus polymyxa,” ungkapnya dalam keterangan tertulis.

Perlu diketahui, ekspor beras organik tersebut sudah masuk ke beberapa negara, seperti Jepang, Hongkong, Jerman, US, Perancis, Malaysia dan Singapura dari beberapa perusahaan seperti CV Shinta Rama, PT Bloom Agro, PT Bumi Subur Sejahtera Lestari dan PT Sejahtera Makmur Semesta. [KP-05]

kabarpangan.com // kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*