Halteng-Maluku Utara Siap Panen Perdana Padi M70D dan M400

Jakarta, Kabarpangan.com – Bupati Halmahera Tengah Edi Langkara atau Elang menegaskan pihaknya siap melakukan panen raya perdana padi varietas unggul M70D dan M400. Elang mengungkapkan padi varietas unggul tersebut merupakan sumbangan pemerintah pusat, khususnya dari Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko yang juga sekaligus Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

“Padi sudah menguning, sebentar lagi kami panen raya padi varietas unggul M70D dan M400. Semoga Bapak Presiden Jokowi atau setidaknya Bapak Moeldoko bisa ke Halmahera Tengah untuk panen,” ungkap Elang di Jakarta, pekan lalu .

Dikatakan, selama pandemi Covid-19, petani dan penggarap kebun di Halmahera Tengah (Halteng) terus bekerja sehingga produksi pertanian tetap terjaga. Bantuan bibit padi varietas unggul M70 D dan M400 juga mendorong peningkatan produksi padi.

Baca : Porang Jadi Tanaman Sela, Animo Petani Singkong Meningkat

Selaku Ketua HKTI Kabupaten Halmahera Tengah, Elang mendapatkan bibit tersebut dari Ketua Umum HKTI Moeldoko. Saat ini Halmahera Tengah sudah menanam padi M70D dan M400 pada luasan 145 haktare sawah. Adapun lahan kosong tersedia sebanyak 285 hektare dan siap ditanami bibit padi unggul tersebut. “Kami tengah merancang lahan baru seluas 10.000 haktare untuk ditanam,” jelasnya dalam keterangan tertulis Rabu (17/2/2021).

Dia juga berencana mengirim ahli-ahli pertanian ke Jepang, Vietnam maupun Thailand untuk mempelajari teknologi pertanian yang lebih modern.

Sebenarnya, Halmahera Tengah dan semua kabupaten di Maluku Utara, mempunyai potensi pangan lokal yang cukup banyak, seperti sagu dan singkong. Pada pertengahan Mei 2020 lalu, Provinsi Maluku Utara (Malut) giat menanam singkong, pisang dan sagu. Langkah itu dilakukan menyusul menipisnya stok beras yang masuk di wilayah tersebut.

“Kondisi Covid-19 menyebabkan pasokan beras berkurang dan kami antisipasi dengan sumber pangan tradisional seperti singkong, pisang dan sagu,” kata Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba di Ternate, Senin (11/5/2020).

Menurut dia, stok kebutuhan beras sesuai laporan Dinas Pertanian tersedia hingga Mei 2020 dan mengalami defisit sekitar 3.100 ton yang harusnya untuk kebutuhan masyarakat.

Baca : Beras Menipis, Maluku Utara Cari Lahan Tanam Singkong dan Pisang

Terkait upaya tersebut, Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) memberi apresiasi atas upaya memperluas pangan tradisional seperti singkong. Selain mudah dibudidayakan, singkong juga sudah sangat akrab dengan masyarakat Indonesia.
Wakil Ketua MSI Heriyanto Soba mengatakan singkong bisa diolah menjadi berbagai produk turunan mulai dari kebutuhan kuliner hingga industri. Untuk itu dia menyarankan kepada seluruh pemerintah daerah agar selain mendorong beras juga perlu mengoptimalkan singkong untuk mengantisipasi krisis pangan. [KP-03]

kabarpangan.com || kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*