HA IPB: Perubahan Teknologi Digital Perlu Disikapi Secara Tepat

Ketua DPP HA IPB Fathan Kamil, pakar kelautan dan perikanan Rokhmin Dahuri, serta Direktur Kerja Sama dan Hubungan Alumni IPB University Heti Mulyati memberikan penjelasan kepada media di Dramaga, Bogor.

Bogor, Kabarpangan.com – Perubahan teknologi digital berjalan sangat cepat memasuki era revolusi industri 4.0 sehingga perlu disikapi dengan cermat dan tepat. Hal itu mengemuka dalam seminar nasional dalam rangka Dies Natalis ke-56 IPB dengan tema Perubahan Paradigma Usaha Berbasis Transformasi Digital di Bogor, Selasa (15/10). Seminar itu digelar Dewan Pengurus Pusat Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (DPP HA IPB), bersama civitas academica kampus IPB University dan Himpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni).

Ketua Umum DPP HA IPB Fathan Kamil menjelaskan perubahan paradigma usaha berbasis transformasi digital menunjukkan adanya dinamika yang terus bergulir. Pada saat bersamaan perlunya pengembangan kewirausahaan dari kalangan muda menuju agro-maritim 4.0 Indonesia.

Baca : Baru Diluncurkan, Tani Centre Segera Judicial Review UU Budidaya

“Perubahan teknologi digital berjalan sangat cepat memasuki era revolusi industri 4.0 sehingga perlu disikapi dengan cermat dan tepat. HA IPB juga mencari masukan, bagaimana arah kebijakan nasional dalam pengembangan ekonomi kreatif dan ekonomi digital,” kata Fathan.

Untuk itulah, DPP HA IPB menilai perlu mendiseminasi potensi dan tantangan pengembangan kewirausahaan menghadapi era revolusi industri 4.0 dan digital ekonomi. Para generasi muda, khususnya mahasiswa IPB, diharapkan bisa mengikuti percepatan perubahan tersebut.

“Kami sebagai alumni terus berupaya dan mendorong agar lulusan IPB yang bergerak dalam wirausaha berbasis digital tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, pakar kelautan dan perikanan Rohmin Dahuri menyatakan mengapresiasi berbagai upaya memotivasi kaum muda untuk mengembangkan usaha berbasis teknologi digital.
Menurut dia, banyak potensi dunia yang dapat dikembangkan, khususnya di bidang pertanian dan pangan. Apalagi di Indonesia, potensi sumber daya alam dan sumber daya hayati masih banyak yang berlum diolah.

Baca : Diminati Pasar Dunia, Ekspor Umbi Porang Ditingkatkan

“Bioteknologi, nano teknologi, dan teknologi pengolahan bahan baku masih perlu dikembangkan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Ini menjadi peluang yang seharusnya bisa dioptimalkan untuk kesejashteraan rakyat Indonesia,” kata Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) ini.

Candra Negara selaku Direktur Hubungan Antarlembaga Luar Negeri, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengatakan bahwa kreativitas dalam mengembangkan sumber daya yang ada akan meningkatkan nilai tambah. Hal itu akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan, termasuk dalam industri pangan dan olahan.

“Kreativitas yang didukung dengan digitalisasi maka akan meningkatkan nilai tambah dan produktivitas. Dampaknya sangat luar biasa dan ini sudah kami lakukan untuk beberapa pelaku UMKM di seluruh Indonesia,” tegasnya. [KP-03]

kabarpangan.com // kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*