INDRAMAYU, KP – Himpunan Desa Mandiri Indonesia (HDMI) mendorong peningkatan dan efisiensi produksi menggunakan teknologi drone. Upaya tersebut sudah diujicobakan pada komoditas padi, singkong dan porang.
Ketua HDMI Setyo C mengatakan pemanfaatan teknologi drone (pesawat tanpa awak) sangat membantu aktivitas pertanian, seperti penyemprotan pupuk, pemetaan, pengangkutan dan pemantauan kondisi kebun. Drone pertanian dilengkapi dengan kamera, sensor, dan sistem navigasi yang dapat membantu petani melakukan tugas-tugas pertanian dengan lebih efisien dan efektif.
“Drone ini sangat efisien untuk lahan yang luas. Pemupukan bisa lebih cepat dan aktivitas lainnya pun menjadi lebih mudah,” ujarnya, Jumat (25/10/2024).
Dikatakan, HDMI mendorong pemanfaatan drone untuk pengembangan pertanian dan lahan-lahan desa yang selama ini kesulitan tenaga kerja atau kontur yang susah dijangkau. Hal ini sudah dipraktikan untuk komoditas padi, singkong, dan porang.
Untuk padi, pihaknya bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu yang menjadi percontohan nasional (pilot project) pengembangan pertanian organik seluas 1.000 hektare (ha). Pertanian organik menjadi program peningkatan produksi pertanian dengan penerapan pupuk organik cair yang dikembangkan Kementerian Pertanian di Indramayu.
Seperti dilansir laman https://indramayukab.go.id, pada Rabu (25/9/2024) para petani organik di Desa Ujung Pendok Jaya, Ujung Jaya, dan Ujungaris Kecamatan Widasari serta Desa Taman Sari Kecamatan Lelea melaksanakan panen perdana yang dihadiri oleh Pjs. Bupati Indramayu, Dedi Taufik Kurohman.
Dedi menyampaikan apresiasinya kepada para petani Indramayu yang berhasil melakukan penanaman padi organik sehingga meningkatkan produktivitas pertanian yang signifikan dibanding tahun sebelumnya. Menurutnya, kolaborasi antara petani, penyuluh pertanian, dan pemerintah sangat penting untuk mencapai produktivitas yang optimal.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto dalam sambutannya menyampaikan, panen raya ini adalah bukti nyata keberhasilan program pertanian seluas 1.000 hektare yang berhasil meningkatkan produksi gabah hingga 13,7 ton/hektare gabah kering pungut dengan varietas padi Ciherang.
Dikatakan, angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 50% dari hasil tahun sebelumnya yang mencapai 8-9 ton/hektare. Ini adalah hasil dari bentuk kerja sama antara Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Pemerintah Kabupaten Indramayu dan formulator yaitu Aminosan Gold Nutrisi (AGN). Sedangkan HDMI merupakan pihak yang mendukung program tersebut dalam implementasi pemupukan dengan menggunakan drone. [KP-02]
Be the first to comment