Gula PTPN Mulai Tembus Ritel Lokal

Jakarta, Kabarpangan.com – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak perusahaannya, yakni PTPN II, VII, IX, XI, XII dan XIV mengeluarkan enam merek gula sebagai strategi untuk menembus pasar ritel lokal di sejumlah wilayah.

Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara Grup Dwi Sutoro menjelaskan melalui anak perusahaannya, perseroan mengeluarkan produk gula dengan merek yang sudah dikenal di masing-masing wilayah penghasil atau produksi gula.

“Kami akan distribusi berkenaan juga dengan nama ‘brand’, contoh di pabrik gula Sulawesi, kami ingin mengedarkan gula mulai bulan depan dengan merek Gollata, artinya gula kita dalam bahasa Makassar,” kata Dwi dalam jumpa pers bertajuk “Gula PTPN Grup tembus Pasa Ritel” di Jakarta, belum lama ini.

Dwi menjelaskan bahwa PTPN Grup berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan gula masyarakat sepanjang tahun, atau tidak hanya selama musim giling gula.

Pemenuhan kebutuhan gula tersebut melalui 43 fasilitas pabrik gula yang dimiliki oleh anak perusahaan PTPN yang tersebar mulai dari Sumatera Utara, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Dengan brand yang sudah ada, penjualan gula di pasar ritel atau pasar lokal dapat menstabilisasi harga gula sesuai dengan harga acuan pemerintah, yakni Rp 12.500 per kg.

Dwi menyebutkan di PTPN II dengan area sekitar Sumatera Utara mengeluarkan produk gula dengan brand Walini; PTPN VII sekitar area Lampung dengan brand Walini; PTPN IX dengan area Jawa Tengah memiliki brand Banaran.

Kemudian, PTPN X sekitar Jawa Timur dengan brand Dasa Manis, PTPN XI sekitar Jawa Timur dengan brand Gupalas serta PTPN XIV di Sulawesi Selatan dengan brand Gollata.

“Produk kemasan gula ritel PTPN Grup berada di hampir seluruh penjuru Indonesia dengan jumlah produksi yang diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat,” kata Dwi.

PTPN Grup menargetkan produksi gula konsumsi sebanyak 800 ribu ton sampai 1 juta ton dengan tingkat rendeman sekitar 8 persen pada musim giling tahun 2020.

Dwi menjelaskan gula konsumsi ritel mulai diproduksi dan didistribusikan pada bulan Juli 2020 dan direncanakan sampai musim giling 2021 sekitar Juli 2021.
Distribusi akan dilakukan melalui kemitraan dengan 65 koperasi dan 7 pelaku UMKM yang tersebar di enam anak perusahaan di seluruh Indonesia. [KP-04]

kabarpangan.com || kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*