Etanee Tawarkan Rp 31.000/Kg, Pedagang Daging Ayam Tak Perlu Mogok

Kendaraan untuk mendukung pelayanan melalui Ettanee.

Bogor, KP – Melonjaknya harga ayam di beberapa daerah semakin merisaukan masyarakat, terutama para konsumen. Selain itu, para pedagang daging ayam pun ikut resah dan melangsungkan aksi protes dengan tidak berjualan daging ayam di sejumlah pasar. Salah satu aksi protes itu dilakukan ratusan pedagang di Cianjur, Jawa Barat, yang dimulai pada Sabtu (13/1).

Dari pantauan kabarpangan.com, harga daging ayam mulai dijual Rp 36 ribu sampai Rp 38 ribu per kilogram (kg), sedangkan harga normal Rp 30 ribu per kg. Pedagang tidak bisa menurunkan harga di bawah dari yang sekarang karena untuk harga dari rumah potong sudah Rp 29 ribu per kg. Kondisi harga tersebut menyebabkan penjual hanya bisa mengambil keuntungan sedikit, sedangkan pembeli terus berkurang karena harga yang terlalu tinggi.
Aksi protes di Cianjur tercatat di Pasar Induk Pasirhayam dan Pasar Muka, yang terlihat sepi dari pedagang ayam.

Seperti diketahui, aksi mogok para pedagang sudah dikoordinasi melalui Asosiasi Pedagang Daging Domba Ayam dan Sapi (APDDAS) Kabupaten Cianjur yang mengeluarkan surat edaran 005/APDDAS/KAB-CIANJUR/I/2018. Surat edaran itu menyerukan aksi mogok tersebut mulai dilakukan Sabtu (13/1) hingga Senin (15/1).

Ketua APDDAS Cianjur Yayuk Sri Rayahu mengatakan semua pihak yang terkait diimbau untuk melaksanakan isi surat edaran tersebur hingga permintaan penurunan harga dikabulkan atau terealiasi.
“Bagi yang tidak mengikuti edaran akan mendapatkan sanksi, berupa denda sebesar Rp 10 juta untuk pemotong dan Rp 1 juta untuk pengecer,” katanya.

Murah
Di tengah kenaikan harga daging ayam tersebut, aplikasi Etanee menawarkan harga daging ayam hanya Rp 31 ribu per kg. Kisaran harga yang relatif normal dan murah itu diharapkan bisa membantu masyarakat sebagai konsumen.

“Kami tetap konsisten dengan harga stabil sehingga konsumen tetap diuntungkan di tengah lonjakan harga daging ayam yang sangat tinggi,” kata CEO Etanee Cecep M Wahyudin, Sabtu (13/1).

Selain menguntungkan konsumen, kata Cecep, aplikasi penjualan secara online tersebut juga tidak merugikan produsen dan pedagang. Bahkan, dengan konsistensi harga Rp 31 ribu per kg diharapkan memberikan dampak psikologis agar harga daging ayam pun bergerak turun. “Jadi, para pedagang tidak perlu melakukan protes besar-besaran jika transaksi melalui Etanee justru bisa menjual harga ayam yang normal. Aksi protes justru merugikan banyak pihak dan belum bisa dipastikan juga harga bisa turun,” tegasnya.

Dia menjelaskan bahwa animo masyarakat dengan harga yang terjangkau tersebut semakin meningkat. Hal ini juga didukung dengan antusiasme reseller (agen-Red) melalui sejumlah stockist (gudang logistik) sebagai penopang operasional Etanee. [KP-02]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*