Bogor, Kabarpangan.com – Pemilihan presiden (Pilpres) 2019 dan pemilihan legislatif (pileg) akan digelar serentak pada 17 April 2019. Selain dua pasangan calon presiden-wakil presiden (capres/cawapres) yang bertarung, sejumlah calon legislatif (aleg) juga terus berjuang untuk mendapatkan simpati masyarakat. Berbagai cara dilakukan agar caleg semakin dikenal, diingat, kemudian beharap dipilih. Mulai dari kampanye terbuka atau melalui media, maupun turun langsung untuk menemui masyarakat guna mengenalkan program-programnya.
Sejumlah survey dan simulasi menunjukkan bahwa caleg yang terjun langsung dan menemui masyarakat dipastikan mendapatkan simpati masyarakat. Salah satu contoh tersebut adalah simulasi oleh Harian Radar Bogor pada Kamis (21/2/2019) hingga Sabtu (23/2/2019) lalu terhadap sejumlah komunitas dan ribuan masyarakat di Kota dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Hasil simulasi yang cukup mengejutkan itu dimuat Radar Bogor pada edisi Senin (25/2/2019) dengan headline berjudul Caleg Bersaing Ketat. Sejumlah nama baru dari beberapa partai muncul dalam nominasi untuk lima daerah pemilihan (dapil) di Kota Bogor. Hal ini menunjukkan dinamisnya para pemilih menjelang perhelatan 17 April 2019 nanti.
Baca : Simulasi Pileg, Ini Calon Anggota Dewan Pilihan Warga Kota Bogor
Untuk Dapil Kecamatan Tanah Sareal (Bogor 5), caleg dari Partai Gerindra dan PKS memimpin perolehan suara. Kemudian diikuti oleh PKB dan Partai Demokrai Indonesia Perjuangan (PDIP).
Caleg PDIP yang berada di posisi teratas adalah Heriyanto Soba (PDIP nomor urut 3), kemudian disusul oleh Banu Lesmana Bagaskara pada peringkat ke delapan. Ironisnya, ada beberapa caleg petahana (incumbent) atau yang sangat dinominasikan justru tidak muncul dalam simulai pemilihan suara tersebut.
Baca : Caleg Pendatang Baru Dominasi Hasil Simulasi Pileg 2019 Kota Bogor, Siapa Saja?
M Iksan yang juga Manager Harian Radar Bogor mengakui banyak pihak mempertanyakan hasil simulasi tersebut. Hal itu karena ada beberapa caleg yang dinominasikan justru berada pada posisi paling bawah atau bahkan tidak ada sama sekali. “Memang ini simulasi dibuat sama seperti suasana ketika hendak mencoblos. Dilakukan secara acak dan hasilnya juga membuat kami kaget. Untuk itu, kami harus mengulang kembali simulasinya dan hasilnya pun tidak jauh berbeda,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa masyarakat saat ini sudah semakin sadar dan mengerti caleg yang sering berkunjung untuk mendengarkan aspirasi warga. “Warga biasanya punya keyakinan untuk memilih terhadap caleg yang bakal memperjuangkan aspirasi mereka,” jelasnya.
Ketua KPU Bogor Samsudin mengakui bahwa caleg yang dipilih adalah yang pasti memperjuangkan kebutuhan warga secara umum. Sebaliknya, caleg yang hanya mengandalkan tim sukses atau sekadar memasang sticker, spanduk, atau baliho belum tentu disukai warga.
“Saya kadang kasihan dengan foto-foto caleg yang besar pada spanduk atau baliho karena saat pencoblosan hanya nama yang ada. Tidak ada foto wajah caleg tersebut,” tegas alumni Fakultas Kehutanan IPB ini.
Wakil Ketua DPC PDIP Bogor Vayireh Sitohang menjelaskan bahwa caleg-caleg baru berpeluang untuk meraih banyak pemilih. Apalagi jika caleg-caleg tersebut rajin menyapa warga dan punya komitmen tinggi bagi calon pemilihnya. “Masyarakat sekarang semakin cerdas, mereka tahu mana caleg yang tulus dan apa adanya, serta punya komitmen tinggi,” ujarnya.
Hasil simulasi Radar Bogor.Sebagaimana diutarakan diatas, sosok Heriyanto Soba juga menjadi pertanyaan sejumlah kalangan ketika masuk dalam nominasi Radar Bogor. Jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang sekarang menjadi Wakil Sekjen DPP Himpunan Alumni (HA) IPB ini juga aktif dalam komunitas Masyarakat Singkong Indonesia (MSI). Setiap hari, dengan menggunakan sepeda motor keluaran tahun 2000an, mantan Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu Daerah (KIPPDa) Bogor ini menyapa warga di seluruh kawasan Tanah Sareal.
“Jika ada yang berkenan ngobrol dengan Kang Soba, biasanya beliau tidak sungkan. Di warung atau emperan rumah pun pasti diladeni untuk membahas sejumlah persoalan warga. Jadi, warga Tanah Sareal harus banyak memilih Kang Soba agar bisa meraih suara tertinggi dan memperjuangkan aspirasi rakyat,” ujar Ibu Suryani, penjual bensin eceran di Kelurahan Kayu Manis ini. [KP-03]
kabarpangan.com // kabarpangan.id@gmail.com
Be the first to comment