Dana Masih Nol, Bulan Depan Agrinas Pangan Nusantara Garap Sawah 11.000 Ha di Sumsel

JAKARTA, KABARPANGAN – PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) akan menggarap 11.000 hektare (ha) lahan sawah dalam waktu dekat dengan target produksi 55.000 ton gabah.

Direktur Utama Agrinas Pangan Nusantara Joao Mota mengaku 11.000 ha lahan sawah yang akan digarap bersama aparat Tentara Nasioinal Indonesia (TNI) di daerah lumbung pangan atau food estate Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Fokus utama adalah menggarap sawah padi. Namun, tak menutup kemungkinan di beberapa lokasi ditanam jagung.

“Batu Raja ada 11.000 hektare, itu adalah quick win kita. Jadi itu yang pertama kali kita akan siapkan dengan perhitungan-perhitungan yang matang untuk mengeksikusinya,” ujarnya usai acara peluncuran Agrinas Pangan Nusantara di Pos Bloc Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Berdasarkan kalkulasi, Jo panggilan akrabnya, 11.000 ha lahan sawah tersebut mampu memproduksi gabah mencapai 55.000 ton sepanjang tahun ini. Pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Awila Anlagenbau GmbH sebagai penyedia layanan plant engineering asal Jerman. Demikian juga kerja sama dengan Suncue Company perusahaan produksi pengering pertanian asal Taiwan.

Lebih lanjut, Jo juga mengaku telah meneken kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menyiapkan bibit padi unggul. “Untuk membangun sustainability, kita juga menggandeng UGM dalam mempersiapkan bibit yang unggul, yang tangguh dan teruji dan kita terbuka dengan membuat R&D supaya semua pihak bisa terlibat dalam melakukan observasi,” katanya.

Kemarin, PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) resmi diluncurkan sebagai transformasi dari BUMN Karya yakni PT Yodya Karya. Namun, perusahaan plat merah ini mengakui belum memiliki anggaran.
Jo mengatakan saat ini tengah menyiapkan rancangan apa saja hal-hal yang diperlukan dalam menunjang produktivitas perusahaan. “(Anggaran Agrinas Pangan) sejauh ini nol, belum ada, jadi kita sampai hari ini belum mendapatkan dana dari pemerintah atau dana dari publik,” ujarnya.

Dia tak memungkiri pernah ditawarkan dana Rp 3 triliun, namun pihaknya tak memproses tawaran tersebut. Pasalnya, dia masih menunggu kesiapan rancangan bangun rinci alias detail engineering design (DED). Setelah DED selesai disusun pihaknya bakal mengetahui alat ukur pendukung pertanian seperti traktor, combine harvester, material apa saja yang dibutuhkan, metode yang digunakan hingga jumlah orang yang akan bekerja.

Baca : Rosan Beri Sinyal Agrinas Dapat Kucuran Dana Danantara, Bukan PMN

“Baru nanti terakhir muncul anggaran, tetapi persiapan harus kita siapkan supaya pada saat membutuhkannya kita bisa segera mendapatkan dukungan finansial karena bagaimanapun itu menjadi kunci di mulainya satu kegiatan,” jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) mengungkapkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan memberikan suntikan dana terhadap tiga Agrinas. Tiga Agrinas di bidang pangan ini diharapkan segera menyusun rencana bisnis untuk mendapatkan penyertaan modal Danantara. Tiga Agrinas ini merupakan hasil transformasi BUMN Karya di antaranya PT Indra Karya menjadi PT Agrinas Palma Nusantara (Persero), PT Virama Karya bertranformasi menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara (Persero) dan PT Yodya Karya menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero). [PR/BM/KP]

Advertorial
IpeComm melayani jasa editor, penulisan kreatif, media/public relation, komunikasi (government/community/private), promosi, business intelligent, analisis media, hingga crisis management. Didukung tim ahli & profesional, berpengalaman luas dalam komunikasi dan pernah berkarir di sejumlah media nasional/internasional. Bisa hubungi 081356564448 atau kabarpangan.id@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *