BRI Bantu Alsintan dan Greenhouse Paprika untuk Petani Bandung

Ilustrasi traktor sawah (ist)
Ilustrasi traktor sawah (ist)

Bandung, Kabarpangan.com – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Regge Generation merupakan salah satu kelompok yang masuk dalam program inkubator bisnis milik Bank BRI. Gapoktan ini mendapat bantuan demplot (greenhouse) untuk pengembangan paprika.
Seperti diketahui, inkubator bisnis merupakan bantuan kepada perintis usaha di tahap awal bisnis. Sebelumnya, gapoktan di Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung ini memproduksi berbagai jenis tanaman hortikultura, seperti kol, cabai, dan belakangan didominasi labu. Kawasan tersebut dikembangkan Bank BRI menjadi agrowisata kampung labu acar.

Pemimpin Cabang Bank BRI Kabupaten Bandung, M Ruri Efendi Bank BRI juga telah memberikan berbagai bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada gapoktan ini, seperti mesin cultivator, timbangan digital, tray, mesin sachen, dan sprayer. Adapun bantuan greenhouse untuk pengembangan paprika diberikan sebagai bentuk salah satu diversifikasi komoditas pertanian. Ini agar jika salah satu komoditas pertanian yang diproduksi petani turun, bisa ditambal dengan jenis komoditas yang lain.

“Di situ jadi selama labu acar dalam kondisi (harga) turun, para petani bisa ekspansi di produk yang lain, terutama cabai (paprika), tomat, dan lain-lain. Jadi bisa terus mengembangkan penghasilan para petani di sekitarnya,” ujarnya seperti ditulis detikcom beberapa waktu lalu.

Dalam inkubator ini, kata dia, selain memberikan bantuan dan sarana lainnya, BRI juga membantu penyaluran (marketing) terutama kepada para pengepul. Jadi, selain bertani, juga dicarikan pembelinya oleh BRI.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Regge Generation, Dede Koswara menjelaskan telah bekerja sama dengan Bank BRI sejak tahun 2019. Mulai dari mendapatkan KUR Super Mikro, menjadi agen BRILink, masuk dalam program inkubator bisnis, dan belakangan mendapat bantuan greenhouse serta alsintan.

“Tadinya ditanya apa yang dibutuhkan kelompok Regge, saya bilang cultivator, alat pencangkul tanah, BRI nyurvei, dari unit, cabagg, dari Jakarta juga nyurvei ke sini. Kelompoknya ada, petaninya ada, akhirnya dapat CSR lumayan besar, saya dapat demplot paprika, lalu dikembangkan agrowisata, kampung wisata terus alat pascapanen kaya sanchin, tray, hand sprayer, saya dikasih fasilitas lebih,” imbuhnya. [KP-04]

kabarpangan.com || kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*