Berminat Kembangkan Singkong, Petani Kubu Raya Butuh Kepastian

Singkong dibudidayakan pada lahan-;lahan sisa dari komoditas karet dan sawit di Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Pontianak, Kabarpangan.com – Sejumlah petani di Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, sangat tertarik untuk mengembangkan komoditas singkong yang dinilai tidak sulit untuk dibudidayakan. Namun, para petani tersebut berharap agar semua produksi singkong bisa terjual dengan harga yang stabil.

Nanang Suryana, petani di Desa Rasau Jaya 2, Kecamatan Rasau Jaya, Kubu Raya, mengatakan budidaya singkong tidak sulit dan selama ini hanya menjadi tanaman sela. Selain itu, kondisi tanah di Rasau Jaya masih subur sehingga potensi hasil dari singkong cukup tinggi.
“Untuk produksi tidak jadi soal, tapi kalau tidak ada kepastian dibeli dan harga yang tidak jelas maka lebih baik kami budidaya komoditas lain saja. Bagi kami yang penting setelah panen bisa dijual,” jelas Nanang, transmigran asal Sukabumi, Jawa Barat ini.

Singkong di Kubu Raya, Kalimantan Barat, yang dipanen pada usia 4 bulan (Agrifood.id)

Hal senada juga ditegaskan Suparno, petani yang juga Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sungai Bulan, Kecamatan Sungai Jaya, Kubu Raya. Dia menegaskan singkong yang dikembangkan di Kubu Raya memiliki produktivitas yang cukup bagus dan bisa menjadi sumber pendapatan tambahan untuk petani. Apalagi, dukungan dari aparat desa juga sangat besar untuk menyediakan lahan sebagai percontohan singkong.

“Jangan sampai setelah produksi malah tidak ada yang beli atau dibeli dengan harga yang tidak wajar,” tegas pensiunan TNI ini.

Secara terpisah, Bupati Kubu Raya Sujiwo mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan komoditas singkong agar bisa meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat desa.

Baca : Napak Tilas Tapioka Bogor, Wisata Olahraga Murah di Kampung Singkong Sentul

Penegasan itu disampaikan Sujiwo ketika menerima Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) yang diwakili Wakil Ketua Heriyanto Soba dan Direktur Eksekutif MSI Achmad Rachman pekan lalu. Hadir juga dalam pertemuan tersebut Ketua DPC Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (Abpednas) Kubu Raya Busri Ismail dan sejumlah delegasi dari Badan Usaha Milik Pertanian (BUMP) Kubu Raya.

Sujiwo mengatakan potensi singkong di Kubu Raya cukup besar, baik ketersediaan maupun kesuburan lahan. Apalagi budidaya singkong sudah sangat akrab dengan masyarakat dan tidak sulit. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sangat mendukung berbagai upaya dalam pengembangan singkong tersebut.
“Budiaya tidak sulit dan tanah-tanah di Kubu Raya yang semi gambut akan cocok sekali dengan singkong. Jika mendapat sentuhan sedikit saja maka hasilnya akan optimal,” jelasnya.

Namun, kata dia, pengembangan singkong itu harus diperkuat dengan aspek hilir atau pengolahan agar singkong mempunyai nilai tambah. Selain itu, kepastian harga dari komoditas singkong juga sangat dibutuhkan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Achmad Rachman dan Heriyanto Soba menjelaskan berbagai hal terkait dengan MSI dan juga prospek pengembangan singkong berbasis petani. Singkong bisa diolah menjadi berbagai kebutuhan masyarakat secara mandiri oleh beberapa petani maupun kelompok tani.

Terkait kepastian membeli, kata Achmad Rachman, singkong yang dihasilkan petani bisa langsung diolah dengan pabrik skala mini atau menengah yang dikelola oleh para petani sendiri. Jadi, semua produksi singkong di kawasan tertentu bisa dioptimalkanm untuk diolah menjadi berbagai produk turunan sesuaui kebutuhan masyarakat setempat. [KP-03]

Kabarpangan.com || kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*