Jakarta, Kabarpangan.com – PT Berdikari (Persero) menyiapkan dana Rp 600 miliar untuk mengimpor 10 ribu ton daging sapi asal Brasil. Berdikari menjadi salah satu BUMN di Tanah Air yang mendapat penugasan untuk mengimpor daging sapi Brasil dengan total kuota 50 ribu ton. Pemasukan pertama daging sapi Brasil oleh Berdikari ditargetkan mulai pertengahan September 2019.
Direktur Utama Berdikari Eko Taufik Wibowo mengatakan, pemerintah dalam rapat koordinasi di Kemenko Perekonomian memutuskan membuka kuota impor daging sapi Brasil total sebanyak 50 ribu ton. Pelaksanaan impor ditugaskan kepada tiga BUMN pangan dan perdagangan, yakni Berdikari, Perum Bulog, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI Persero).
Eko menjelaskan, Berdikari mendapat penugasan untuk mengimpor sebanyak 10 ribu ton. Untuk melaksanakan penugasan tersebut, Berdikari menyiapkan investasi sebesar Rp 600 miliar, termasuk untuk pembelian. “Untuk investasi sekitar Rp 600 miliar, semua biaya kurang lebih sebesar itu. Untuk cold storage, kami bekerja sama dengan distributor sehingga tidak ada penambahan (unit) khusus,” kata Eko akhir Agustus lalu.
Saat ini, lanjut Eko, pihaknya tengah mempersiapkan persyaratan untuk mendapat rekomendasi teknis (rekomtek) dan izin pemasukan. Akhir bulan ini, tim audit Berdikari akan pergi ke Brasil. “Tinggal persiapan teknis. Sebagai pelaksana impor, kami kan perlu lihat juga seperti apa itemnya, negosiasi harga. Sebelumnya yang berangkat ke sana baru tim dari Kementerian Pertanian (Kementan). Tim akan mengunjungi 10 rumah potong hewan (RPH) di sana,” kata Eko
Sebelumnya, seperti ditulis ID, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan dalam neraca daging sapi 2019 memperkirakan kebutuhan daging nasional sebesar 686.271 ton. Dengan stok awal tahun sebesar 16.362 ton, ditambah produksi dalam negeri yang ditaksir mencapai 404.590 ton, kebutuhan impor daging 2019 diperkirakan sebesar 291.980 ton. Impor tersebut terdiri atas 100 ribu ton berupa daging kerbau, 92 ribu ton daging sapi, dan 500 ribu ekor sapi bakalan (setara 99.980 ton daging). Dengan demikian ada ketersediaan sebanyak 712.932 ton daging sepanjang 2019.
Terkait harga, Eko Taufik mengaku belum dapat memberikan informasi detil karena belum ada penawaran resmi. Saat ini, Berdikari masih menunggu hasil tim Berdikari melakukan audit dan mengunjungi RPH calon pemasok di Brasil.
Berdikari berprinsip, pembelian daging dari luar negeri akan mengutamakan pemenuhan standar kesehatan dan keamanan serta harga termurah, hal ini sebagai syarat kepada RPH calon pemasok. “Untuk sistem dan proses pelaksanaan, prinsipnya sama (dengan pelaksanaan penugasan impor daging kerbau beku asal India). Kami jadwalkan pemasukan pertama tiba pada pertengahan September 2019. Belum tahu akan berapa ton, tapi tentu saja dengan perencanaan sesuai kebutuhan. Jangan sampai dibanjiri semuanya dalam satu bulan,” kata Eko Taufik. [KP-05]
kabarpangan.com // kabarpangan.id@gmail.com
Be the first to comment