Antisipasi Krisis, Singkong Jadi Solusi Pangan Warga

Ilustrasi gaplek dari singkong
Ilustrasi gaplek dari singkong

Jakarta, Kabarpangan.com – Indonesia memiliki kekayaan pangan lokal yang cukup beragam. Sumber bahan pangan lokal, terutama singkong, sagu dan umbi-umbian, bisa menjadi bahan baku makanan sepanjang masa, terutama dalam kondisi krisis atau darurat. Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) menilai peringatan Presiden Joko Widodo soal pangan harus juga ditindaklanjuti dengan mengembangkan pangan lokal tersebut.

Ketua Umum Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Arifin Lambaga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (10/5), menegaskan bahwa pangan lokal bisa dioptimalkan bagi seluruh lapisan masyarakat. Apalagi, pada masa krisis selama pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan singkong, sagu dan umbi-umbian sebagai ketahanan pangan kelurga.

Dia menjelaskan, berbagai jenis pangan lokal tersebut pun bisa diolah dalam berbagai bentuk makanan (kuliner) atau menjadi bahan campuran dengan bahan baku lainnya. Sejumlah daerah di Indonesia mempunyai kekhasan makanan yang diolah dari singkong, sagu, dan umbi-umbian.

“Singkong merupakan makanan yang sudah sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Demikian juga sagu dan umbi-umbian bisa diolah dalam berbagai produk turunan,” ujar Arifin.

Dikatakan, kondisi krisis memerlukan ketersediaan pangan yang cukup dan seluruh wilayah di Indonesia bisa membudidayakan dan mengonsumsi singkong. Untuk itu, pengembangan singkong harus dilakukan secara menyeluruh dan bisa memanfaatkan berbagai lahan yang masih sangat luas di Indonesia. Bahkan, pada lahan kritis sekalipun, singkong masih bisa berkembang dengan baik.

Dia menambahkan, dari sisi nilai gizinya pun sebenarnya sama dengan makanan konvensional lainnya. Sayangnya, kesadaran pada nilai gizi dari makanan tradisional belum berkembang dengan baik.

Namun, MSI melihat sejak merebaknya kasus Covid-19, masyarakat pun semakin banyak melirik berbagai tanaman lokal untuk meningkatkan stamina tubuh, seperti jahe, jeruk, dan rempah-rempah lainnya.

Arifin menegaskan bahwa seruan MSI untuk mengoptimalkan singkong juga sebagai respons atas seruan Presiden Joko Widodo soal ketersediaan pangan. Dalam beberapa kesempatan, Jokowi sudah mengingatkan pentingnya mengantisipasi pangan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Sejak pertengahan April lalu, Jokowi yang mengutip peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) untuk menjaga ketersediaan bahan pangan.

“Peringatan dari FAO agar betul-betul diperhatikan, harus digarisbawahi mengenai peringatan bahwa virus corona bisa berdampak pada krisis pangan dunia,” ungkap Jokowi dalam video conference, Senin (13/4).

Ia menyatakan musim panen pada bulan ini akan berlangsung lancar. Hanya saja, bisa saja musim panen pada Agustus dan September 2020 mendatang akan terganggu. “Betul-betul dilihat secara detail, sehingga tidak mengganggu produksi rantai pasok maupun distribusi dari bahan-bahan pangan yang ada,” tutur Jokowi. [KP-03]

kabarpangan.com || kabarpangan.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*